ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kerusuhan di Papua

Sepuluh Senjata Api Laras Panjang Jenis SS1 V2 Dirampas Massa saat Kerusuhan di Deiyai Papua

Selain menewaskan anggota TNI dengan panah, ternyata 10 pucuk senjata api jenis SS1 V2 lenyap dirampas massa.

Editor: Sigit Ariyanto
KOMPAS.COM/BUDY SETIAWAN
Anggota TNI AD sedang membersihkan pecahan kaca yang masih berserakan di ruas Jalan Yos Sudraso, pasca-kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Selasa (20/8/2019). 

TRIBUNPAPUA.COM - Aksi unjuk rasa ribuan massa terjadi di Wagethe, Ibukota Deiyai, tepatnya di halaman Kantor Bupati Deiyai Papua, pada Rabu (28/8/2019). 

Kapendam XVII Cendrawasih, Letkol Eko Daryanto mengatakan, aksi itu menewaskan seorang anggota TNI akibat terkena panah.

Selain menewaskan anggota TNI dengan panah, ternyata 10 pucuk senjata api jenis SS1 V2 lenyap dirampas massa.

"Ada yang rampas senjata api milik anggota di lapangan, 10 pucuk hilang," ujar Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Eko Daryanto.

Kronologi Kerusuhan di Deiyai Papua, Massa Lakukan Tarian Perang Lalu Rampas Senjata dan Serang TNI

Perampasan senjata terjadi saat massa menyerang aparat keamanan.

"Aparat terdesak dan massa merampas senjatanya," tambah Eko.

Sementara aparat yang tewas dan terluka serta demonstran yang terluka sudah dievakuasi dari lokasi kejadian menuju Paniai.

"Telah tiba di RSUD Paniai, korban dari demonstrasi bertema rasisme di wilayah Distrik Waghete Kab. Deiyai," ujarnya.

Kronologi

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja mengatakan, awalnya massa yang berunjuk rasa hanya ratusan orang, lalu tiba-tiba datang ribuan orang melakukan Waeta (tarian perang).

“Ribuan massa itu melakukan Waeta di halam Kantor Bupati dan sebagian menyerang mobil TNI,” ujar Kapolda.
Massa yang menyerang mobil TNI yang sedang parkir, lalu merampas senjata api.

“Anggota TNI yang menjaga mobil diserang dengan cara diparang dan ditusuk anak panah di bagian kepala hingga meninggal,” terangnya.

Dengan senjata rampasan sekitar 10 pucuk, massa kemudian menembaki aparat lain yang menjaga aksi unjuk rasa.

Terkait Anggota TNI Gugur di Deiyai Papua, Moeldoko: Provokator Itu Berharap Aparat Emosi

“Massa yang sudah pegang senjata melakukan penembakan ke arah petugas aparat keamanan gabungan TNI dan Polri,”ungkap Kapolda.

Unjuk rasa yang tadinya berjalan damai kemudian berubah jadi brutal.

“Personel yang menjaga unjuk rasa lalu membalas tembakan ke arah massa yang membawa senjata api,” kata Kapolda.

Peristiwa itu menimbulkan korban dipihak massa 2 orang.

“Sudah dievakuasi ke RS Paniai di Enarotali. Korban dari pihak massa dua orang bukan enam orang,” paparnya.

Tiga anggota Polri dan 1 anggota TNI terluka.

“Tiga anggota kami luka-luka kena panah dan satu anggota TNI juga luka kena panah,” ucapnya.

Jenazah Serda Rikson, Anggota TNI Korban Kontak Senjata di Deiyai Papua Dievakuasi ke Nabire

Korban

Adapun identitas korban berasal dari 2 institusi yaitu dari TNI dan Polri sebagai berikut.

1. Identitas Anggota TNI

a. TNI Serda Ricson (meninggal dunia dengan luka bagian kepala terkena senjata tajam/sejenis parang dan luka panah pada bagian kepala)

b. Sertu Sunendra (luka akibat terkena panah pada bagian pantat dan punggung sebelah kanan)

c. Serka Arif Y (luka akibat senjata tajam/sejenis parang di bagian kepala dan pelipis)

2. Identitas Anggota Polri

a. Bripda Dedi (luka akibat terkena panah pada bagian leher)

b. Bripka Rifki (luka akibat terkena panah pada bagian tangan kiri)

c. Barada Akmal (luka akibat terkena panah di bagian punggung belakang).

"Direncanakan besok akan di evakuasi ke Nabire atau Timika menggunakan pesawat terbang atau pun helikopter," kata Eko Daryanto.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sepuluh Senjata Api Jenis SS1 V2 Dirampas Massa saat Aksi Kontak Senjata di Deiyai Papua

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved