ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kerusuhan di Papua

Cerita Mahfud MD soal Gus Dur dan Matahari Terbit Pertama pada 2001 di Papua: Pendekatan dari Hati

Mahfud MD teringat dengan Presiden ke-5 RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur saat membahas Papua di acara 'Indonesia Lawyers Club (ILC)'.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendengarkan pertanyaan wartawan saat menyampaikan "Catatan Kritis Akhir Tahun" di Jakarta, Selasa (26/12/2006). 

"Tetapi jangan deklarasi, coba diajak diskusi ndak dilarang diskusi merdeka oleh Gus Dur kan," tuturnya.

"Mas Yoris juga diskusi, siapa diskusi tapi jangan deklarasi mari diskusi gitu, karena kamu bagian dari saya, saya bagian dari kamu,"imbuh Mahfud MD.

Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) (KOMPAS.COM)

 

Alissa Wahid: Buat Gus Dur yang Salah adalah Jakarta Bukan Papua

Menurut pria 62 tahun itu, sejatinya pemerintah saat ini juga tengah berupaya melakukan pendekatan pada rakyat Papua.

Kendati demikian, pendekatan-pendekatan yang dilakukan pemerintah belum berhasil.

"Nah, pendekatan-pendekatan seperti itu penting, dan semua pendekatan memprogramkan seperti itu, tetapi belum berhasil," ujarnya.

Sehingga, hal ini menjadi tanggung jawab bersama agar persatuan Indonesia terwujud dengan baik.

"Nah saya kira kita harus mencari cara-cara apa yang harus dilakukan," tegas Mahfud MD

Lihat videonya mulai menit ke-10:45:

Sebelumnya, Anggota DPD RI terplih Papua Yorris Raweyai yang turut hadir di ILC membeberkan dua presiden yang dicintai oleh rakyat Papua.

Dua presiden Indonesia itu adalah Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Joko Widodo (Jokowi).

Mulanya, Yorris membeberkan Kongres Adat Papua yang kedua pada 1999.

Kala itu, Gus Dur membuka diri dengan adanya diskusi yang ada di Papua.

"Pak Gus Dur membuka diri, Pak Gus Dur bilang 'Oke saya akan siap'," jelas Yorris menirukan kata-kata Gus Dur kala itu.

Sebut Persoalan Papua adalah Rasa Tak Percaya, Alissa Wahid Kritik Pendekatan oleh Pemerintah

Gus Dur tak hanya memberikan kebebasan pendapat, bahkan turut memfasilitasi.

"Lalu Beliau membiayai kita Rp 1 miliar melakukan kongres adat Papua, sebelum kongres itu dilakukan kongres dewan adat. Dilakukanlah kongres, keluarlah hasil-hasil itu, lalu dialog, lalu tanggal 1 Januari Gus Dur ke Papua," papar Yorris.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved