Kerusuhan di Papua
Aksi Heroik Anak Buah Menteri Sri Mulyani saat Rusuh di Papua, Selamatkan Senjata Agar Tak Dijarah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menceritakan kisah heroik Ericko dan Heru dalam akun Facebook pribadinya.
TRIBUNPAPUA.COM, JAKARTA - Situasi tak kondusif di Papua akibat kerusuhan beberapa waktu lalu menyisakan kisah heroik.
Dua staf Bea Cukai yang bernama Benyamin Adi Ericson Billik (Erico) dan Hery Matatula jadi aktor utamanya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menceritakan kisah heroik Ericko dan Heru dalam akun Facebook pribadinya.
Cerita itu ia dapat saat berkunjung ke Papua dan menyempatkan diri datang ke Kantor Bea Cukai Jayapura, Selasa (10/9/2019).
Saat kerusahaan, Kantor Bea Cukai Jayapura menjadi salah satu bangunan yang dibakar oleh perusuh.
Dalam suasana yang mencekam itu, sebanyak 46 pegawai Bea Cukai menyelamatkan diri naik ke kapal yang sedang sandar.
• Polisi Tegaskan Pemerintah Australia Tak Akan Ikut Campur Urusan Hukum atas Veronica Koman
Namun kata Sri Mulyani, Erico dan Hery memberanikan diri kembali ke Kantor Bea Cukai yang tengah dilalap api. Para perusuh pun masih berkeliaran di sekitar Kantor Bea Cukai Jayapira.
"Erico dan Hery terpanggil oleh rasa tanggung jawab besar, berani mengambil risiko ancaman keamanan dan keselamatan pribadinya...," tulis Sri Mulyani.
"Untuk menyelamatkan 19 pucuk senjata (milik Bea Cukai) dan 2.000 amunisi yang tersimpan di ruang kantor agar tidak direbut oleh para perusuh," sambungnya.
Dua pegawai Bea Cukai Jayapura itu membobol lemari besi dengan dibantu dua staf cleaning service Maxi Mandosir dan Yoseph Tuku Rantesalu.
Ada juga bantuan dua petugas polisi dari Polsek setampat yakni Iptu Joko Prayogo dan Bripka Eko Iswahyudi. Akhirnya senjata dan amunisi tersebut berhasil diselamatkan.
• Desain Istana Presiden di Papua Akan Disayembarakan, Menteri PUPR: Semua Orang Mau Berkontribusi
Sri Mulyani atas nama Kementerian Keuangan dan Negara memberikan penghargaan tinggi dan menaruh rasa hormat kepada Erico dan Hery.
Baginya kedua pegawai Bea Cukai itu memiliki karakter dan sikap kecintaan luar biasa dalam memenuhi panggilan tugas dan tanggung jawab sabagai ASN.
"Mereka inilah yang membuat kita optimis bahwa bangsa Indonesia selalu dapat mengatasi segala cobaan," kata dia.
"Dan mampu berjuang menjaga persatuan kesatuan dan terus membangun menjadi bangsa dan negara yang besar, maju dan terus menjaga kedaulatan dan persatuan diatas kebhinekaan kita," sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.