TNI Berduka atas Tewasnya Warga Sipil Akibat Kontak Senjata Aparat dengan KKB di Ilaga Papua
Kodam XVII/Cenderawasih menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga korban baku tembak aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata Papua.
Warga Puncak saat ini merasa tak nyaman dengan adanya penyisiran oleh aparat keamanan.
Saat ini, Willem mengklaim masyarakat Puncak merasa tidak nyaman dengan penyisiran yang dilakukan oleh aparat. Seharusnya aparat keamaan dalam mengatasi Keompok Separatis Bersenjata harus bijak, agar jangan sampai kejadian seperti dimanfaatkan oleh berbagai pihak.
“Dengan kondisi ada warga sipil tewas akan ada yang ambil untung, seharusnya kita jaga baik agar tak ada konflik yang nantinya dijadikan komsumsi politik,”tegasnya.
Ia meminta aparat keamanan untuk menghentikan aksi penyisiran, agar psikologi masyarakat bisa berangsur pulih.
“Pendekatan persuasif dengan kasih itu jauh lebih bagus, Panglima dan Kapolda harusnya mengedepankan ini, bukan dengan senjata, karena senjata dengan senjta tak akan pernah selesaikan masalah. Yang ada korban berjatuhan,”kqta Bupati.
Menurut Bupati, beberapa KSB yang sebelumnya bermarkas di Distrik Gome, telah berpindah tempat karena lokasi sebelumnya telah disisir oleh aparat. Lalu kelompok itu lari ke Kampung Olen.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul TNI Berduka atas Tewasnya Warga Sipil Saat Aparat Kontak Senjata dengan Kelompok Separatis Papua