ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kerusuhan di Papua

Mendagri Minta Kepala Daerah di Papua dan Papua Barat Kedepankan Dialog untuk Tekan Risiko Konflik

Mendagri meminta kepala daerah di wilayah Papua dan Papua Barat untuk menggencarkan dialog dengan tokoh masyarakat, tokoh agama hingga tokoh adat.

Editor: mohamad yoenus
Apfia Tioconny Billy/Tribunnews.com
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo saat ditemui di TPS 01, Komplek Menteri Widya Candra, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017). 

TRIBUNPAPUA.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta kepala daerah di wilayah Papua dan Papua Barat untuk menggencarkan dialog dengan tokoh masyarakat, tokoh agama hingga tokoh adat demi menekan risiko konflik di Papua.

Hal itu menyusul terjadinya rentetan kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Terakhir, kerusuhan terjadi di Wamena, Jayawiyaja, Papua, Senin (23/9/2019) dan Distrik Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua, Kamis (26/9/2019). Di Wamena, sebanyak 33 orang tewas dalam kerusuhan tersebut.

"Pertama, kami minta kepada kepala daerah untuk terus melakukan koordinasi, komunikasi dengan Forkompimda, dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat," kata Tjahjo usai meneken kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta, Jumat (27/9/2019).

 

Dinkes Papua Kirim Sejumlah Tenaga Medis ke Wamena untuk Tangani Korban Kerusuhan

Hal itu guna memastikan ada kesamaan pandangan dalam menghadapi masalah.

Sehingga, Tjahjo berharap semua pihak di wilayah Papua tak terpengaruh dengan isu-isu yang justru bisa memancing konflik.

"Hati-hati terhadap berita hoaks, jangan mudah termakan isu, ini harus disadarkan kepada semua pihak, hati-hati itu isu yang bisa adu domba lewat media-media sosial yang tidak bertanghung jawab," kata dia.

Selain itu, Tjahjo juga meminta seluruh pemerintah daerah di wilayah Papua dan Papua Barat untuk tetap fokus melayani masyarakat dengan baik.

Kerugian Materiil Kerusuhan Wamena Bertambah, 165 Rumah dan 465 Ruko Hangus Dibakar

"Kalau ada demo, diterima dengan baik, diajak dialog dengan baik apa aspirasinya sampaikan aspirasinya baik ke pusat maupun DPR. Saya kira membangun komunikasi dialog penting. Kita ini sesama bangsa. Mari membangun dialog, membangun sebuah persepsi, pemahaman yang sama dengan satu masalah, jangan percaya pada isu yang katanya, katanya," ujar dia.

Aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), berujung rusuh.

Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.

Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.

Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja memastikan bahwa alasan massa melakukan aksi anarkistis di Wamena adalah karena mereka termakan kabar tidak benar atau hoaks.

Pasca-Kerusuhan, Masyarakat Dilarang Bawa Senjata Tajam di Wamena

Sementara di Oksibil, kerusuhan disertai pembakaran terjadi di Jalan Balusu.

Akibat kerusuhan tersebut, sebanyak 150 kios terbakar.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan, kejadian tersebut dilakukan oleh sekelompok pemuda yang berjumlah sekitar tujuh orang.

Menurut Kamal, para pemuda tersebut dalam kondisi dipengaruhi minuman keras.

(Kompas.com/Dylan Aprialdo Rachman)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tekan Risiko Konflik, Mendagri Minta Kepala Daerah di Papua Kedepankan Dialog

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved