ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kisah Mbah Sadinah, Jual 3 Sendok untuk Beli Beras dan Tak Pernah Dapat Raskin

Mbah Sadinah (75) janda sebatang kara yang terpaksa menjual 3 buah sendok miliknya untuk membeli beras.

Editor: mohamad yoenus
(KOMPAS.COM/SUKOCO)
Tak memiliki uang untuk membeli beras, janda sebatangkara di Kabupaten Magetan ini terpaksa menjual 3 sendok kepada tetangganya untuk membeli beras. Meski sebatang kara dan miskin, Mbah Sadinah tak prnah mendapat bantuan raskin dari pemerintah. 

TRIBUNPAPUA.COM - Kepala Desa Kleco Kabupaten Magetan Jawa Timur mengaku sudah berkali-kali mengajukan nama Mbah Sadinah (75) janda sebatang kara yang terpaksa menjual 3 buah sendok miliknya untuk membeli beras.

Kepala Desa Kleco Wandojo Purwanto mengatakan, meski telah berkali-kali diusulkan sebagai penerima bantuan baik beras miskin maupun BPJS, namun nama Sadinah tidak pernah terdaftar sebagai penerima bantuan.

“Kalau desa sudah berkali kali mengusulkan, tapi setiap keluar nama penerima bantuan dari pusat, nama Mbah Sadinah tidak pernah ada,” ujarnya, di Kantor Desa Kleco, Senin (30/9/2019).

Wandojo menambahkan, selain Sadinah, masih ada 4 janda renta lainnya yang selayaknya mendapat bantuan dari pemerintah namun tidak pernah terdaftar sebagai penerima bantuan meski telah diajukan.

Tolak Tawaran Rp 3 Miliar, Lies Tetap Pertahankan Rumah Tuanya di Tengah Kompleks Apartemen

Dia mengaku tidak bisa berbuat apa apa meski banyak penerima bantuan di desanya yang justru masih muda.

“Iya, banyak yang menerima bantuan usianya lebih muda. Kami tidak bisa berbuat apa apa karena data penerima bantuan itu dari pusat,” tambahnya.

Menurut Wandojo, saat ini pihak desa juga terus mengupayakan Mbah Sadinah dan 4 janda lainnya mendapat bantuan dari pemerintah pusat dan bantuan program Bunda Kasih, program pemerintah daerah Magetan untuk memberikan bantuan makan setiap hari kepada lansia yang hidup sebatang kara.

”Kemarin untuk program Bunda Kasih hanya mendapat jatah 3, Mbah Sadinah juga tidak masuk,” ucap Wandojo.

Diberitakan sebelumnya, Mbah Sadinah (75) warga Desa Kleco Kabupaten Magetan yang hidup sebatang kara terpaksa menjual 3 buah sendok kepada tetangganya.

Kisah Pilot Pesawat Perintis di Papua, Dapat Upah Ubi dan Sayur setelah Terbangkan Warga yang Sakit

Dia mengaku terpaksa menjual 3 sendok miliknya untuk membeli beras karena tidak memiliki uang.

Mbah Sadinah terpaksa melakukan itu, karena uang yang dikumpulkan dari mencari sisa-sisa padi dan kacang di lahan milik warga yang selesai panen tak cukup untuk sekadar makan.

Meski telah berusia senja, namun Mbah Sadinah masih harus menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja mencari sisa-sisa padi atau kacang di sawah warga yang usai panen.

Terkadang, dia juga mencari reruntuhan buah kapuk atau membuat keripik gadung untuk sekedar makan.

“Kerjanya hanya ngasak (mencari sisa) gabah sama kacang. Kadang seminggu baru bisa menjual hasilnya,” katanya.

Meski hidup sebatang kara dan miskin, Mbah Sadinah tidak pernah mendapat bantuan beras miskin maupun BPJS.

Kisah Dokter Soeko yang Wafat dalam Kerusuhan Wamena, Mengabdi di Pedalaman Papua

Meski demikian, dia mengaku bersyukur masih diberi kesehatan untuk bekerja mencari sesuap nasi.

“Kalau beras saya tidak pernah dapat bantuan, yang muda-muda itu yang dapat. Alhamdulillah selama ini sehat, masih bisa bekerja,” ucapnya.

Meski tak mendapat bantuan beras miskin dan BPJS, Mbah Sadinah mengaku berterima kasih karena rumah 3 X 6 meter yang ditinggalinya sat ini direhab oleh pemerintah desa.

Dulunya rumah yang ditinggalinya beratap pendek sehingga panas jika siang hari.

“Terima kasih rumah saya sudah dibagusin setahun lalu. Dulunya pendek sekarang agak lega,” katanya.

Kisah Wanita Papua Pengungsi Nduga Bertaruh Nyawa Melahirkan Anak di Tengah Konflik Senjata

Rasa syukur Mbah Sadinah saat terima bantuan

Pada hari Minggu (29/9/2019, Mbah Sadinah tak bisa menyembunyikan perasaannya gembiranya saat menerima sendok yang telah dijualnya.

Pasalnya, saat itu dirinya juga menerima bantuan dari Paguyuban Wong Magetan.

Bantuan yang diberikan saat itu berupa beras dan uang.

“Kita tersentuh masih ada warga yang kesulitan mencari makan, apalagi Mbah Sadinah sudah usia lanjut,” kata Candra, Ketua Paguyuban Wong Magetan.

Cerita Pedagang Asongan Raih Omzet Rp 4 Juta Sehari saat Berjualan di Tengah Aksi Demo Mahasiswa

Sementara itu, Mbah Sadinah mengaku berterima kasih dan berharap tidak lagi menjual sendok kesayangannya untuk sekadar membeli makanan.

“Saya tidak berani jual ke siapa-siapa, ke tetangga saja karena butuh uang buat beli beras untuk makan,” kata Mbah Sadinah saat ditemui, Minggu (29/9/2019). (Kompas.com/Kontributor Magetan, Sukoco)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Berkali-kali Diusulkan, Nama Sadinah, Nenek yang Jual Sendok Tak Pernah Lolos Sebagai Penerima Bantuan dan Mengapa Nenek yang Jual 3 Sendok untuk Makan Tak Pernah Terima Raskin, Ini Kata Kades

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved