Sedih Pernah Digosipkan Mau Diajak ke Semak-semak asal Dibayar Rp 2.000, Marion Jola: Sejahat Itu
Penyanyi jebolan Indonesian Idol, Marion Jola mengaku sedih dengan beragam gosip negatif tentang dirinya.
TRIBUNPAPUA.COM - Penyanyi jebolan Indonesian Idol, Marion Jola mengaku sedih dengan beragam gosip negatif tentang dirinya.
Tak hanya setelah jadi artis terkenal, Marion mengaku sudah pernah jadi koran gosip sejak kecil.
Ia bahkan pernah diterpa gosip negatif saat duduk di bangku sekolah dasar.
• Pernah Divonis Idap Meningitis, Ashanty: Ke Mas Anang Aku Sempat Bilang Kamu Tinggalin Aku Aja
• Ammar Menangis Ceritakan Momen Pertama Lihat Wajah Mendiang Bayinya, Ibel: Mirip Banget Sama Dia
"Anak SD waktu itu aku kelas 5 kelas 6, aku tuh digosipinnya gini Lala itu kalau dikasih Rp 2.000 mau diajak kemana aja ngapain aja, di semak-semak pun mau," ujar Marion dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Merry Riana, Sabtu (12/10/2019).
"Sejahat itu dan itu aku masih kecil," lanjut dari berusia 19 tahun itu.
Marion berkisah, kejadian itu ia alami saat ia baru saja pindah ke Sumba Tengah.
Saat itu Marion baru mengikuti lomba bernyanyi.
• Al Ghazali Digoda Peserta Audisi Indonesian Idol, Begini Respons Maia Estianty
Namun tiba-tiba asisten rumah tangga Marion pulang dan mengabarkan para tetangga dan teman-teman Marion membicarakan gosip miring tersebut.
"Aku pun enggak tahu kenapa dari kecil sudah menempel image seperti itu," tutur Marion.
"Mereka bilang gitu padahal faktanya aku enggak pernah keluar rumah karena aku enggak punya teman sama sekali."
Meski demikian Marion menyadari, kemungkinan besar gosip-gosip tak sedap itu muncul karena kepribadiannya yang selalu ingin menonjol.
• Suami Dipenjara karena Kasus Video Ikan Asin, Barbie Kumalasari Mengaku Lebih Eksis
Perempuan yang kerap disapa Lala ini bahkan mengaku pernah disebut mengidap penyakit MPO oleh ayahnya sendiri.
"Papa dulu julukin aku penyakitan. Dia bilang penyakitnya MPO. Minta Perhatian Orang," ujar Marion dalam video tersebut.
Menurut Marion, saat itu sang ayah menilainya terlalu ingin diperhatikan orang lain.
Kedua orang tuanya khawatir sikap Marion saat itu justru akan berdampak buruk.