ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Anak Bunuh dan Cor Jasad sang Ayah di Tegal, Pelaku Tak Menyesal: Bapakku Pacaran Lagi Soalnya

Wahudin (28) tega membunuh ayah kandungnya, Rahadi (58) karena kesal korban memiliki kekasih.

Penulis: Roifah Dzatu Azmah | Editor: mohamad yoenus
(Tribun Jateng/Akhtur Gumilang)
Polisi memperlihatkan sebuah kampak yang dipakai tersangka Wahudin membacok korban, Selasa (29/10/2019) sore. 

TRIBUNPAPUA.COM - Wahudin (28) tega membunuh ayah kandungnya, Rahadi (58) karena kesal korban memiliki kekasih.

Kasus pembunuhan anak bunuh ayah ini terjadi di Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (29/10/2019).

7 Fakta Kasus Anak Tega Bunuh Ayahnya, Kronologi, Detik-detik Temuan Darah serta Pengakuan Pelaku

Dikutip TribunPapua.com dari TribunJateng.com, Rabu (30/10/2019), setelah membunuh, pelaku lantas membungkus jasad korban dengan karpet dan dicor di septic tank.

Bahkan ia yang kini ditahan di balik jeruji besi mengaku tak menyesali perbuatannya.

Dirinya mengaku kesal dengan korban lantaran korban berpacaran dengan seroang wanita bernama Nana.

"Niatnya mau melukai dan membunuh. Bapak ku pacaran lagi soalnya," ujar Udin berdialek khas Tegal.

Menurutnya, korban telah memberikan motor kepada selingkuhannya.

Hingga ia terpancing untuk menghabisi nyawa korban.

"Sudah banyak buktinya. Selingkuhannya pernah dikasih motor oleh bapak saya. Namanya Nana," sebut Udin.

Ada Dugaan Pembunuh 3 Pengemudi Ojek Sama dengan Penembak Helikopter di Puncak Papua

Sementara itu, ia memilih menyerahkan diri lantaran takut jika kabur akan mendapatkan hukuman lebih berat.

"Takut dihukum lama. Akhirnya, saya serahkan diri. Ya saya emang sudah kesal lama dengan bapak saya," jawab Udin.

Polisi menginterogasi pelaku pembunuhan ayah kandung dalam ruang tahanan Mapolsek Warureja, Rabu (30/10/2019) tengah malam.
Polisi menginterogasi pelaku pembunuhan ayah kandung dalam ruang tahanan Mapolsek Warureja, Rabu (30/10/2019) tengah malam. ((Tribun Jateng/Akhtur Gumilang))

Kronologi Anak Bunuh Ayah

Pembunuhan ini terjadi di kediaman mereka di RT 01 RW 02 Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Selasa (29/10/2019) sore.

Pelaku yakni Wahudin (28) saat itu tengah geram dengan korban, Rahadi (58) yang disebut pelaku memiliki kekasih selain ibunya.

Pelaku lantas kesal dan membunuh korban dengan memakai prengkul atau biasa disebut kampak yang besar.

Ia menghujamkan kapak di sejumlah tubuh korban.

Beragam usaha pelaku saat itu dilakukan untuk menghilangkan jejak pembunuhannya.

Setelah membunuh, pelaku lantas membungkus jasad korban dengan karpet dan dicor di septic tank.

Selanjutnya Udin, nama sapaan pelaku, membuang kampak di taman pemakaman umum desa setempat.

Diungkapkan oleh Kapolsek Warureja Iptu Nugroho, penemuan kasus ini ditemukan oleh istri korban atau ibu pelaku, Sariah.

Saat itu istri korban heran dengan banyaknya cipratan darah di rumahnya.

"Laporan ini kami dapat dari ibu pelaku yang melihat banyak darah bercecer di rumah," ujar Nugroho.

Suami Bunuh Istri secara Sadis, Ternyata Gara-gara Kecewa Uang Gaji yang Diberi selalu Habis

Sedangkan pelaku tak berselang lama menyerahkan diri ke warga dan mengaku telah membunuh sang ayah.

"Namun, selesai membunuh sang ayah, tiba-tiba pelaku menyerahkan diri ke warga setempat. Lalu, pelaku diboyong bareng-bareng oleh warga ke Mapolsek," jelas Nugroho.

Pihaknya pun mendapat informasi pembunuhan tersebut pada Selasa (29/10/2019) pukul 17.45 WIB.

Pernah Lukai Keluarganya yang Lain

Sosok pelaku ternyata bukan kali ini saja melakukan penyerangan kepada keluarganya.

Pelaku ternyata pernah beberapa kali dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mitra Siaga Kabupaten Tegal.

Ia pernah menyerang korban sebelumnya dengan membacoknya di bagian punggung pada 2017 lalu.

Sebelumnya, sang kakak juga diserang pada tahun 2016.

Tokoh masyarkat Desa Kendayakan yang juga Kades setempat, Rasiun berujar bahwa pelaku tiga kali dibawa ke RSJ.

Meski begitu, warga melihat pelaku dalam kesehariannya seperti orang normal selayaknya.

"Pelaku kalau kesehariannya wajar Mas, seperti orang normal biasa. Pelaku memang dikenal pendiam. Dia dibawa ke RSJ karena menyerang keluarganya sendiri. Bahkan, kakak pertamanya yang pernah dibacok pun sudah tidak berani tinggal di sini (Tegal). Kakaknya sudah menetap di Jakarta," cerita Rasiun.

7 Fakta Kasus Anak Tega Bunuh Ayahnya, Kronologi, Detik-detik Temuan Darah serta Pengakuan Pelaku

Rasiun menyebutkan korban dahulu menyerang orang lain setelah kembali pulang dari pelayarannya dari Taiwan pada tujuh (7) tahun lalu.

Pelaku disebut Rasiun melakukan serangkaian teror tak hanya kepada keluarga tapi juag kepada warga.

Hingga warga banyak yang resah akan kehadiran pelaku dan berharap ia meninggalkan desa.

"Warga sedesa takut sama Udin. Warga ingin Udin keluar dan meninggalkan desa jauh-jauh. Tapi ya gimana, kasian juga," jelasnya.

Setelah diperiksakan ke RSJ, pelaku diungkap memiliki perasaan ingin melindungi orang yang sayangnya.

Namun perasaan melindungi itu berlebihan hingga melukai oranglain tak terkecuali keluarganya sendiri.

Mengenai penyebab pelaku mengamuk tahun 2017 silam juga diungkap Rasiun.

Rasiun mengatkan dahulu pelaku juga menuding korban berselingkuh dari ibunya.

"Bukan Mas. Tidak ada selingkuh-selingkuhan. Itu hanya prasangka-prasangka yang muncul di pikiran pelaku. Sebab, tahun 2017 lalu juga sama kejadiannya. Hanya saja, dulu bapaknya masih bisa diselamatkan," jelas Kades.

(TribunPapua.com/ Roifah Dzatu Azmah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved