Kerusuhan di Papua
Warga Wamena Saling Tukar Hewan Ternak untuk Percepat Reskonsiliasi
Proses pemulihan kondisi sosial di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pasca-rusuh pada 23 September, terus dilakukan.
"Pasar ini menjadi prioritas dan didahulukan saya sudah perintahkan dua minggu sudah harus selesai dan bisa beroperasi," ujar Jokowi, Senin.
"Dengan demikian, kegiatan perekonomian di pasar ini kembali berjalan normal seperti sebelumnya."
Pengungsi yang Kembali ke Wamena
Jumlah pengungsi yang telah kembali ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, terus bertambah menjadi 817 orang.
Para pengungsi tersebut sebelumnya banyak yang memilih pergi ke Jayapura, setelah pada 23 September 2019 terjadi kerusuhan di Wamena.
• Tanggapi Kerusuhan Wamena, Komnas HAM: Sama Sekali Tidak Ada Hubungan dengan SARA
"Total sudah 817 pengungsi yang kembali ke Wamena dengan Hercules," ujar Komandan Lanud Silas Papare Marsma Tri Bowo Budi Santoso, di Jayapura, Rabu (30/10/2019).
Khusus hari Rabu, ada 128 pengungsi yang diterbangkan ke Wamena.
Bowo meyakini jumlah pengungsi yang akan kembali ke Wamena akan terus bertambah, karena sudah ada yang mendaftar untuk diterbangkan pada Kamis (31/10/2019).
"Yang sudah mendaftar untuk besok ada 125 orang, ini masih berkembang," kata Bowo.
• Komnas HAM Menduga Ada Mobilisasi Massa dalam Kerusuhan Wamena: Kami Minta Aparat Keamanan Cari Tahu
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Kementerian Sosial, Muhammad Syafi'i Nasution mengucapkan terima kasih kepada TNI, karena telah bersedia membantu proses pemulangan para pengungsi ke Wamena.
"Jadi mari sama-sama kita bangun Wamena kembali, agar lebih maju dan lebih baik lagi," kata Syafi'i.
Usai kerusuhan di Wamena pada 23 September 2019 lalu, sebanyak 11.533 warga mengungsi.
Sekitar 6.000 pengungsi memilih ke Jayapura. Namun, sudah ada 389 orang yang memilih kembali ke Wamena.
(Kompas.com/Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)