Masinton Pasaribu Minta Badan Nasional Narkotika Dibubarkan: BNN Dilebur Saja, Enggak Perlu Lagi
Anggota Komisi III DPR Fraksi PDI-Perjuangan, Masinton Pasaribu mengancam membubarkan Badan Nasional Narkotika ( BNN).
TRIBUNPAPUA.COM - Anggota Komisi III DPR Fraksi PDI-Perjuangan, Masinton Pasaribu mengancam membubarkan Badan Nasional Narkotika ( BNN).
Sebab, menurut Masinton, kerja BNN tak menunjukkan hasil. Peredaran narkoba di Indonesia pun menjadi ancaman yang serius.
• Kenang Dirinya Terjerat Kasus Narkoba, Raffi Ahmad: Karier Saya Hancur, Nanti Keluar Gimana?
"Saya minta BNN dievaluasi, bubarkan. Kita akan melakukan revisi terhadap undang-undang narkotika. Dilebur saja (BNN), enggak perlu lagi, enggak ada progres," kata Masinton di hadapan petinggi dan jajaran BNN saat rapat dengar pendapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Masinton mempertanyakan pencegahan yang dilakukan BNN terhadap masuknya narkoba ke Indonesia.
Pihak BNN mengaku telah mendeteksi seluruh jalur masuk narkoba, tetapi pada mkenyataannyaperedaran narkoba terus menerus terjadi dan kian meresahkan.
Setiap harinya, lanjut Masinton, orangtua resah jika penyalahgunaan narkoba terjadi pada anak mereka.
"Setiap hari saya cemas dengan anak saya. Tetangga kita ini pak cemas dengan anaknya. Kita takut dengan pergaulan anak kita sendiri hari ini pak," ujar Masinton.
• Reaksi sang Ayah Tahu Jefri Nichol Pakai Narkoba saat Tinggal Sendiri: Kecolongan, Harus Hati-hati
Ia juga mengatakan, setiap hari, di daerah pemilihannya di Jakarta, ada saja warga yang mengeluh kerabatnya ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkoba.
Namun, menurut Masinton, persoalan paling penting adalah mendeteksi jalur masuk narkoba dan produsen obat-obatan terlarang itu sendiri.
Masinton pun meminta BNN untuk bekerja sama dengan seluruh lembaga dalam persoalan ini. Seluruh jaringan peredaran narkoba, kata dia, harus diurai dan diperangi.
"Bapak koordinasikan lapor presiden karena presiden sudah menyatakan perang. Minta perbatuan angkatan laut. Kalau itu persoalannya di laut minta perbatuan polisi kalau persoalannya kerja sama semua. Kita menampakkan benar-benar perang gitu, bukan perang ecek-ecek. Ini kan perang ecek-ecek," kata Masinton.
Disebut 'Tempat Penampungan'
Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Sarifuddin Sudding mengkritik kinerja Badan Narkotika Nasional ( BNN) dalam pemberantasan narkoba.
Sejak BNN berdiri, angka penyalahgunaan narkoba kian meningkat.
Kinerja BNN pun dinilai kurang terlihat.
Sudding menyebut, itu karena BNN seolah hanya menjadi "tempat penampungan" bagi anggota kepolisian yang ingin mendapat kenaikan jabatan.
• Benarkan Ahok Bakal Dapat Jabatan di BUMN, Jokowi: Kita Tahu Kinerjanya
"Saya melihatnya bahwa sebagai tempat penampungan saja para perwira-perwira, kalau kombes menjadi brigjen ya masuk BNN," kata Sudding saat rapat dengar pendapat bersama BNN di Komisi III DPR, Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
"Jadi banyak yang perwira-perwira polisi yang di mabes (polri) diparkir dulu di BNN supaya dapet bintang brigjen. Tapi kinerja BNN secara nyata di lapangan saya juga tidak melihat," lanjutnya.
Sudding mengatakan, sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga kini kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia masih darurat narkoba.
Bahkan, jika dulu Indonesia menjadi "konsumen" narkoba, saat ini sudah menjadi produsen.
Menurut Sudding, peredaran penyalahgunaan narkoba sudah bergeser dari yang semula masif di Filipina, kini justru di Indonesia.
Di Filipina, presiden dan aparat tegas menindak penyalahgunaan narkoba.
• Tak Terbukti Gunakan Narkoba, Vicky Nitinegoro Dipulangkan Polisi
Sementara di Indonesia, aparat justru bekerja sama dengan para penyalahguna.
"Masih ingat kita pengakuan Freddy Budiman di tahun 2012 itu bahwa ketika ingin membuat acara maka saya akan atur dulu, atur polisinya, atur BNNnya, atur bea cukainya, saya telpon semua baru barang (narkoba)itu saya masukkan," ujar Sudding.
"Nah kalau mafia-mafia seperti ini bekerja sama dengan aparat kita, ya jaringan-jaringan narkoba seperti ini, bandar-bandar ini aparat kita juga terlibat dalam kaitan peredaran, ya apa yang bisa harapkan," katanya lagi.
Sudding meminta supaya BNN lebih serius dalam menangani persoalan penyalahgunaan narkoba.
Sebab, hal ini sudah termasuk dalam kejahatan luar biasa.
Sebagai leading sector penanganan penyalahgunaan narkoba, menjadi tanggung jawab BNN untuk membenahi kinerja mereka.
"Saya katakan bahwa kejahatan ini sungguh sangat luar biasa, extraordinary. Dan memang pola-pola penanganannya juga harus luar biasa," kata Sudding.
(Kompas.com/ Fitria Chusna Farisa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masinton Pasaribu: Saya Minta BNN Dievaluasi dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Komisi III Sebut BNN "Tempat Penampungan" Polisi yang Ingin Naik Jabatan"