Pidatonya pada Hari Guru Viral, Nadiem Makarim: Terus Terang Saya Ketakutan Menulis Pidato Itu
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, mengungkapkan pengakuan soal pidatonya yang viral di media sosial pada saat Hari Guru lalu.
Sebelumnya, beberapa hari terakhir, di media sosial beredar naskah pidato Mendikbud Nadiem Makarim.
Pidato itu merupakan pidato untuk memperingati Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November.
Teks pidato Nadiem sebanyak 2 halaman itu ditulis untuk peringatan Hari Guru Nasional 2019.
Pidato itu memunculkan beragam respons dari berbagai pihak.
Pada kalimat awal pidatonya, Nadiem mengucapkan permohonan maaf karena pidato yang akan ia sampaikan sedikit berbeda dengan para pendahulunya.
• Sebut Nadiem Makarim sebagai Pahlawan Favoritnya, Ini Alasan Gibran Rakabuming
"Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik," demikian Nadiem mengawali pidatonya.
"Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," tulis Nadiem.
Dalam pidato tersebut, Nadiem berjanji tak akan memberi janji kosong kepada ratusan guru.
Ia juga menyampaikan rasa simpatinya untuk para guru di Indonesia karena tugas mulia yang mereka emban juga diikuti oleh aturan-aturan yang justru menyulitkan tugas mereka.
Selain itu, Nadiem memandang tugas administratif yang dibebankan kepada para guru menghambat mereka untuk membantu para murid yang mengalami ketertinggalan di kelas.
Kurikulum yang terlalu padat dan kurangnya kepercayaan untuk berinovasi, dinilai Nadiem juga menghambat para guru untuk berkarya demi kesuksesan anak didiknya.
• Wishnutama Bongkar Chatnya dengan Nadiem Makarim yang Panik saat Dipanggil Jokowi: Ya Lo Gojekin Aja
Ia berjanji tidak akan memberi janji-janji kosong kepada seluruh guru di Indonesia serta akan tetap berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.
Ia juga meminta para guru untuk melakukan perubahan kecil di kelas tanpa menunggu perintah.
Masih dalam pidatonya, Nadiem mengatakan perubahan kecil terus bisa dilakukan dengan cara berikut:
Mengajak kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.