Nyawa Puluhan Orang Hilang, Begini Rasanya Sakit Disengat Tawon Vespa: Seperti Dipukul Pakai Palu
Sengatan tawon Vespa Affinis atau Tawon Endas antara lain terjadi di Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sukoharjo, Demak, Semarang, Pemalang, Tegal, Kudus
TRIBUNPAPUA.COM - Serangan tawon ndas di Jawa Tengah mengganas.
Sengatan tawon Vespa Affinis atau Tawon Endas antara lain terjadi di Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sukoharjo, Demak, Semarang, Pemalang, Tegal, Kudus dan lain-lain.
Sudah puluhan orang meninggal dunia di Jawa Tengah akibat serangan lebah. Dan beberapa orang yang disengat tawon ndas, berhasil diselamatkan dengan mendapat penanganan khusus.
Tribun Jateng mengunjungi Nur Fahrudin (48) seorang warga Klaten yang berhasil selamat, meski mendapat serangan tawon ndas.
Lelaki yang biasa disapa Udin ini, mendapat sengatan tawon ndas di beberapa bagian tubuhnya. Sabtu (30/11) dia sedang antre ambil obat di RSD Bagas Waras Kabupaten Klaten.
Kepada Tribun Jateng ia mengaku sedang kontrol atau rawat jalan setelah lima hari dirawat intensif di rumah sakit akibat serangan tawon vespa.
• Anies Baswedan Bicarakan Jakarta di Reuni Akbar 212: Para Ulama, para Habaib akan Jadi Fokus Kami
Sekujur tubuhnya masih terlihat bekas sengatan serangga yang oleh warga sekitar menyebutnya Tawon Endas.
Saking banyaknya tawon yang menyerang dia, warga Desa Pesu RT01/RW01, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten tersebut tidak bisa menghitung ada berapa kali sengatan di tubuhnya.
"Rasanya kayak orang dipukuli pakai palu," kata Nur Fahrudin (48) menggambarkan kejadian yang dialaminya.
Usai disengat tawon, bagian tubuh Udin membengkak.
Dia demam tinggi dan kepala pusing.
Bagian tangan yang paling banyak mendapatkan sengatan karena berusaha menutupi sela-sela helm supaya tidak masuk ke dalam.
"Tangan enggak bisa digerakkan, tulang rasanya linu dan kepala pusing,” imbuhnya.
Kejadian serangan tawon itu bermula ketika dia membersihkan sarang tawon di bagian atap teras rumah karena persis di bawah atap itu sering dipakai anak-anak bermain.
Tak ingin tawon tersebut menyerang anak-anak, ia pun memutuskan membersihkan sarang tersebut tanpa bantuan orang yang ahli.
Sarang tawon tersebut berukuran sekitar satu ember sedang.
Udin memperkirakan sarang tersebut mulai dibuat sejak dua bulan lalu.
Peralatan yang digunakan pun sederhana, Udin hanya berbekal jas hujan dan helm untuk melindungi tubuh serta kepala.
Kemudian pada bagian tangan dibalut kain serta plastik. Namun ternyata jas hujan dan helm yang digunakan itu tak cukup untuk melindungi dirinya dari serangan tawon vespa.
Sekitar pukul lima sore, kejadian nahas menimpanya. Kawanan tawon vespa penghuni sarang yang ia bersihkan itu, balik menyerang Udin.
Anak-anak yang biasa main di lokasi itu sudah disuruh pergi terlebih dulu. Tak ada siapa-siapa di situ selain Udin yang bersihkan sarang tawon.
• Kronologi 4 Siswa SD Disengat Tawon hingga Seorang Meninggal, Tak Bisa Larikan Diri Panjat Jendela
Perlengkapan jas hujan yang dipakainya, balutan kain dan plastik di tangan, ternyata masih tembus oleh sengatan tawon yang marah gara-gara sarangnya dirusak.
Saat disengat di bagian tubuhnya itu, Udin masih bertahan, berusaha kuat dan terus melanjutkan pembongkaran sarang tawon vespa sampai bersih.
Hingga akhirnya selesai, ia pun segera turun dari atap dan berlari sekencang-kencangnya berusaha menghindar dari sengatan.
Karena tawon-tawon itu masih terus mengejar seolah-olah tahu siapa yang jadi sasaran.
Kemudian, Udin merasakan panas badannya, rasanya seperti dipukul-pukul pakai palu.
Kepalanya pusing serta bagian tangannya yang paling banyak mendapatkan serangan tak bisa digerakkan.
"Ngak kuat nahan sakit akhirnya saya dibawa ke rumah sakit," kata Udin.
Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang las itu kembali melanjutkan cerita, sesampainya di rumah sakit dirinya langsung mendapatkan penanganan tim dokter.
Udin berharap ada tindakan untuk menghentikan rasa panas akibat sengatan lebah yang dideritanya.
"Sampai di Rumah Sakit saya disuntik. Saya pikir efek suntikan bisa nahan sakit ternyata tidak. Harus nahan sakit sehari semalam. Dua hari baru agak reda," kata Udin.
Selama menjalani perawatan Udin mengaku selalu dalam kondisi sadar.
Setelah itu ia baru tahu bahwa ramai di pemberitaan media massa, banyak korban jiwa karena disengat tawon.
Di sekitaran desanya ada tiga orang meninggal dunia akibat serangan tawon endas.
“Pak Lurah kasih tahu, sarang tawon seperti itu jangan ditangani sendiri.
Tapi oleh orang ahli, Saya lihat diberita di Tuban juga ada korban, Pemalang juga banyak korban meninggal," ujar Udin.
Diakuinya, di desa Pesu Wedi, banyak sarang tawon endhas.
• 4 Fakta Kasus Teror Tawon Ndas di Klaten yang Tewaskan seorang Warga, Ada Penanganan Khusus
Mungkin karena di desa ini banyak pepohonan. Namun ia masih merasa beruntung karena bisa selamat dari sengatan tawon.
"Sekarang yang saya rasakan masih gatal di bagian bekas sengatan. Tergantung fisiknya, kalau ga kuat mungkin saya juga lewat (meninggal dunia-red)," imbuhnya.
Pantauan Tribun Jateng, di lokasi rumahnya, bekas sarang tawon yang dibersihkan Udin masih jelas terlihat sisa sisanya.
Kini tawon-tawon itu kembali buat sarang di lokasi yang sama. Namun Udin mengaku trauma untuk kembali membersihkan, ia akan mempercayakan pada petugas ahli.
Pertalite Ampuh Bunuh Tawon
Ada sekelompok warga Wedi Kabupaten Klaten mendedikasikan dirinya untuk membantu warga mengatasi sarang tawon vespa.
Mereka menamai dirinya Relawan 11 Wedi yang sudah dipercaya warga sekitar untuk membasmi sarang tawon sejak belasan tahun lalu.
Budi Santoso satu di antara relawan, mengatakan sudah tidak terhitung lagi berapa sarang yang berhasil dia basmi.
Dalam satu malam ia bisa membasmi empat hingga enam sarang tawon vespa.
"Tapi sejak 22 hari terakhir ini sedang ramai-ramainya. Hampir tiap malam empat hingga enam sarang kami basmi," tegasnya.
Saat membasmi sarang tawon vespa, Budi akan melakukan aksinya pada malam hari.
Ia beralasan saat malam tawon vespa cenderung berada di dalam sarang.
"Lalu saya akan menyumpal pintu masuk sarang menggunkan tisu atau kain.
Kemudian sarang tawon saya semprot menggunakan BBM pertalite supaya pingsan.
Kemudian sarang saya ambil dan dibakar," terang Budi.
Budi mengaku tidak memasang tarif tertentu untuk jasanya membasmi sarang tawon vespa.
Hal ini ia lakukan secara sukarela karena prihatin dengan banyaknya korban meninggal dunia di Kabupaten Klaten.
"Sudah ada 10 orang yang meninggal karena sengatan tawon vespa. Jadi kami bersebelas berinisiatif untuk membantu warga membasmi sarang tawon vespa. Supaya tidak ada korban jiwa lainnya," pungkasnya.
(TribunJateng,com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Jagal Maut itu Bernama Tawon Ndas, Ini Pengakuan Detik-detik Menegangkan Korban Tawon Ndas Selamat,