ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Ketua PA Reuni 212 Bandingkan Perlakuan Negara ke Habib Rizieq dan Ahok: Imam Kami Enggak Selesai

Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif beberkan kondisi Habib Rizieq Shihab, Ketua Front Pembela Islam di Arab Saudi.

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Pimpinan Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab tiba di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Umun, Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/2/2017). 

TRIBUNPAPUA.COM - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif  beberkan kondisi Habib Rizieq Shihab, Ketua Front Pembela Islam di Arab Saudi.

Menurut Slamet Maarif, Habib Rizieq tidak bisa menafkahi keluarganya, karena kondisi yang tak bisa pulang ke Indonesia.

Mulanya, Slamet Maarif menyebut pencekalan Rizieq Shihab hanyalah skenario pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Ketua GPNF di Reuni Akbar 212: Kami Berjuang Datangkan Hbaib Rizieq, Tapi Ada Tangan Kotor

"Kemudian, betul kalau memang pemerintah enggak mencekal ya memang betul, tetapi pencekalan beliau di Arab Saudi itu atas permintaan, skenario rezim penguasa saat ini," jelasnya.

"Tapi faktanya? Sampai saat ini belum dibuka tuh."

Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif
Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif (Warta Kota)

Ia pun kembali menyinggung soal perbedaan sikap pemerintah terhadap Ahok dan Rizieq Shihab.

"Jadi jangan udah selesai selesai, ya Ahok selesai jadi komisaris utama, imam kami enggak selesai sampai sekarang persoalannya," kata Slamet.

Politisi Nasdrem Dianiaya dan Ditemukan Tergeletak di Jalan, Diduga Dikeroyok Geng Motor

Agenda reuni 212

Lebih lanjut, Slamet mengungkapkan soal agenda utama reuni akbar 212.

Ia pun menyinggung nama Sukmawati Soekarnoputri.

"Nah, tadi kita ingin mengkritisi pemerintah, makanya besok itu ada tiga agenda," kata Slamet.

"Pertama kita mengingat anak bangsa tadi untuk penista agama, Bu Sukmawati yang sudah berkali-kali untuk segera diproses secara hukum sesuai dengan hukum di Indonesia."

Diketahui, Rizieq Shihab kini berada di Arab Saudi kerena mengaku dicekal oleh pemerintah Indonesia.

"Yang kedua, kita ingin meminta kepada semua pihak untuk menghentikan pengasingan politik HRS," kata Slamet.

"Sekaligus mengembalikan hak asasi beliau untuk bisa kembali ke tanah air, berkumpul dengan kami, berkumpul dengan umat, itu hak asasi Beliau."

Menurut Slamet, pencekalan terhadap Rizieq Shihab itu merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia.

"Karena selama ini hak asasi beliau betul-betul dipecundangi sampai saat ini, beliau harus meninggalkan keluarga besarnya di sini," bebernya.

Saat Reuni Akbar 212 Anies Baswedan Dipanggil Gubernur Indonesia

"Beliau harus bayar kontrakan di sana, Beliau di sana enggak bisa mencari nafkah untuk keluarganya, ingin kembali menghadiri reuni pun yang seharusnya hadir sampai sekarang belum ada kejelasan."

Lantas, Slamet membeebrkan agenda utama ketiga diselenggarakannya reuni akbar 212.

"Yang ketiga ageda kita adalah kita ingin mendoakan saudara kita di Gaza dan Palestina lewat momen munajat dan maulid nabi nanti, itu agenda utama kita besok," jelasnya.

"Aksi bela Islam, bela Rasulullah."

Simak video berikut ini menit 4.59:

Sukmawati Diduga Lakukan Penistaan Agama

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menanggapi terkait polemik pernyataan Sukmawati Soekarnoputri, yang diduga menistakan agama.

Dilansir TribunWow.com, hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Hukum MUI, Ikhsan Abdullah dalam tayangan YouTube KOMPASTV, Senin (18/11/2019).

Menurutnya, dalam kasus ini semua pihak harus mengedepankan proses pendekatan dan penggalian fakta.

"Nah untuk menanggapi Ibu Sukma, saya pikir kan selayaknya harus tabayun," ujar Ikhsan.

"Apakah benar, Ibu Sukma menyatakan seperti itu, sebagaimana yang ada di video, kita tidak boleh menghukumnya," imbuhnya.

Ikhsan juga menyebut di era sekarang, dalam menerima informasi utamanya lewat video yang beredar di media sosial, harus dipastikan betul kevalidannya.

"Karena saat ini agak sulit menentukan mana video yang benar dan yang terpotong, maka harus dilakukan penelitian secara mendalam dengan kemajuan teknologi," tuturnya.

Mengaku Gugup saat Ijab Kabul, Rezky Adhitya Lega Bisa Persunting Citra Kirana: Sudah Sah

Sebelumnya Ikhsan juga menyatakan jika MUI akan melakukan rapat pimpinan rutin pada Selasa (19/11/2019).

Namun, ia belum dapat memastikan terkait bahasan mengenai pernyataan Sukmawati dalam rapat tersebut.

Mengenai kegaduhan seperti ini, menurut Ikhsan peran dan fungsi ulama sangat dibutuhkan agar persoalan tak menjadi makin panas.

"Kalau ada kegaduhan semacam ini, maka fungsi dan peran ulama untuk dapat menentramkan, mendinginkan suasana."

"Agar suasana keharmonisan dapat terjaga dengan baik, kondusifitas masyarakat dapat terjaga dengan baik," tutur Ikhsan.

(TribunManado.co.id)

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul KONDISI Rizieq Shibab Terungkap, Bayar Kontrakan di Arab Saudi dan Tak Bisa Cari Nafkah Keluarga

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved