Kata Wamen PUPR soal Wacana TNI Garap Pengerjaan Trans Papua di Kawasan Rawan KKB
Pembangunan Jalan Trans Papua sejak akhir 2018 hingga 2019 kerap terhambat karena adanya gangguan keamanan dari KKB.
TRIBUNPAPUA.COM - Pembangunan Jalan Trans Papua sejak akhir 2018 hingga 2019 kerap terhambat karena adanya gangguan keamanan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Untuk mengejar target terhubungnya seluruh jalur tersebut di 2020, muncul wacana TNI akan dipercaya mengerjakan Trans Papua di sejumlah titik rawan.
• Pembangunan Jalan Trans Papua Dihentikan Sementara karena Aksi Penembakan KKB, Ini Kata Wamen PUPR
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura, Osman Marbun, mengatakan, pada 2019, TNI sudah terlibat untuk mendukung pembangunan ruas jalan Wamena (Jayawijaya)-Mbua (Nduga).
"Itu kemarin kerja sama antara kontraktor yang sudah bekerja kemudian masuk TNI untuk mendukung keamanan," kata Osman, di Jayapura, Selasa (3/12/2019).
Menurut dia, kini sebagian besar kontraktor yang biasa memperoleh pekerjaan di wilayah rawan, merasa tidak nyaman dengan situasi yang ada.
• Sudah Capai 97 Persen, Jalan Trans Papua Bakal Terkoneksi Tahun 2020
Karenanya, sangat dimungkinkan pekerjaan-pekerjaan di daerah rawan KKB akan diserahkan kepada pihak TNI agar target terhubungnya jalan Trans Papua di 2020 bisa tercapai.
"Tetapi ke depan mungkin akan kami hentikan kontrak dengan Istaka dan Brantas, nanti akan kami atur apakah TNI penuh di sana, karena situasi sekarang ini banyak rekanan yang khawatir kerja di sana," kata Osman.
Terkait hal tersebut, Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jhon Wempi Wetipo menyatakan, keputusan atas hal tersebut akan dilakukan setelah dilakukannya evaluasi.
• TNI-Polri Berhasil Kuasai Markas KKB Purom Wenda di Papua yang Tak Tersentuh
"Tidak semua pekerjaan dilakukan oleh TNI, dan tanggal 4 besok kami akan rakor dari semua balai yang ada di Papua, untuk mengevaluasi semua pekerjaan yang ada, hambatan yang di hadapi dan hambatan serta solusinya apa agar di tahun berikutnya pekerja bisa selesai," kata dia.
Wetipo mengakui bila hambatan terberat dalam proses pembangunan Jalan Trans Papua adalah masalah keamanan.
Karenanya, ia meminta dukungan dari semua pihak untuk menyukseskan pembangunan yang telah direncanakan.
(Kompas.com/Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul TNI Direncanakan Garap Pengerjaan Trans Papua di Kawasan Rawan KKB