Luhut Akui Sering Pakai Uang Pribadi saat Perjalanan Dinas: Kalau Dibayar Kantor, Kurang
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengakui ada masalah di belanja barang di kementeriannya.
TRIBUNPAPUA.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengakui ada masalah di belanja barang di kementeriannya.
Ini khususnya anggaran untuk perjalanan dinas di kementeriannya.
Akan tetapi, selama melakukan perjalanan dinas, Luhut mengaku kerap merogoh keuangan pribadinya dibandingkan menggunakan uang negara yang telah dijatah.
• Luhut-Prabowo dan Retno Beda Sikap soal Natuna, Komisi I DPR: Saya Harap Sikap Pemerintah Kompak
Pasalnya, pada pemeriksaan laporan keuangan tahun anggaran (TA) 2019, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi membelanjakan anggaran pemerintahan terbesar kedua sebesar 78,82 persen.
Disusul Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) 58,94 persen, Kementerian Pertanian 68,84 persen, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 79,48 persen, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 64,01 persen.
"Tapi saya boleh kritik kepada Ibu Isma (Anggota IV BPK Isma Yatun), memang ada masalah dengan belanja SPD (Surat Perjalanan Dinas), mungkin ini komplain masalah semua rakyat ini," katanya ditemui di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Senin (6/1/2020).
• Edhy Prabowo Dibela Luhut Pandjaitan soal Kapal Asing Masuk Indonesia: Kita Punya Data Lengkap Kok
"Mulai dari tingkat menteri sampai yang paling bawah."
"Saya pergi ke mana, hotel enak, karena saya bayar sendiri, karena dibayar kantor itu kurang."
Dan menurutnya, belanja pemerintahan di kementeriannya akan dibenahi.
Jangan sampai, lanjut dia, menjadi temuan BPK karena adanya ketidaksesuaian dan tidak transparan.