ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Viralkan Warganya yang Pakai Piyama di Jalan dan Sebut 'Tak Beradab', Pemerintah Negara Ini Dikecam

Sebuah kota di China dilaporkan meminta maaf setelah dikecam karena mempermalukan orang mengenakan piyama di jalanan umum.

(BBC News)
Potongan rekaman CCTV memperlihatkan seorang perempuan yang berjalan mengenakan piyama, lengkap dengan identitasnya. Kota di China harus meminta maaf setelah kebijakan mereka dikecam netizen, dan dianggap mempermalukan orang. 

TRIBUNPAPUA.COM - Sebuah kota di China dilaporkan meminta maaf setelah dikecam karena mempermalukan orang mengenakan piyama di jalanan umum.

Semua berawal ketika pemerintah kota Suzhou, Provinsi Anhui, merilis gambar tujuh orang yang tengah berjalan dengan pakaian tidur itu.

Kronologi Detik-detik Perampokan Kapal di Selat Riau, ABK Tidur Kaget Ada Orang Masuk Diam-diam

Dilansir BBC Selasa (21/1/2020), pemerintah Suzhou menyebut orang yang terekam memakai piyama adalah "perilaku tak beradab".

Selain merilis gambar mereka, kota juga mempublikasikan identitas mereka seperti nama, nomor kartu, dan informasi lainnya.

Gambar itu diunggah oleh manajemen kota Suzhou Senin (20/1/2020), dan berargumen orang yang terekam seharusnya memantaskan diri.

Sebab, mereka sudah memasuki kota yang kompetisinya "cikup beradab". Karena itu, mereka dilarang mengenakan piyama.

Menurut otoritas, perilaku "tak berabad lain" adalah berbaring di bangku secara sembarangan, maupun membagikan selebaran iklan.

Tak pelak, cara pemerintah "mempermalukan" warganya itu menuai kemarahan netizen, dengan ada yang berargumen tak ada salahnya mengenakan baju tidur.

Viral Kisah Ojol Di-prank Anak SMP, Pesanan Habis Rp 525 Ribu Hanya Jawab Its All Just Prank

Ada juga yang menuding pemerintah Suzhou sudah terlalu mencampuri urusan pribadi warganya. Dikecam seperti itu, otoritas pun meminta maaf.

"Kami tentu ingin mengakhiri perilaku yang tidak berabad. Namun, kami harus melindungi hak individu masyarakat," ujar pemerintah.

Pejabat setempat menyatakan, di masa depan mereka akan melakukan pencegahan seperti memburamkan para pelanggar aturan.

Ini bukan kali pertama Suzhou melakukan pendekatan yang jadi sorotan. Pada tahun lalu, mereka menawarkan uang bagi siapa pun yang melaporkan adanya pelanggaran aturan.

Nantinya, setiap pelapor bakal mendapat 10 yuan, sekitar Rp 19.700, bagi siapa pun yang bisa memberikan nama pelanggar.

(Kompas.com/ Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Permalukan Orang Pakai Piyama di Jalan, Kota di China Meminta Maaf"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved