Mahfud MD Klaim Dunia Puji Indonesia dalam Atasi Virus Corona, Menkes Terawan: Sesuai Standar WHO
Mahfud MD mengklaim dunia internasional memuji kesigapan Pemerintah Indonesia atas langkah observasi 237 WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan, China.
TRIBUNPAPUA.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mohammad Mahfud MD mengklaim dunia internasional memuji kesigapan Pemerintah Indonesia atas langkah observasi 237 WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan, China.
"Dipuji oleh masyarakat internasional, karena Indonesia dinilai paling cepat akurat dan tepat di dalam menangani masalah ini (virus corona)," ujar Mahfud di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
"Misalnya, jika dibandingkan secara umum dengan 38 negara lainnya yang sudah melakukan hal yang sama."
• Menkes Terawan Pastikan Karantina WNI di Natuna Aman: Saya Jaminkan Badan Saya
Hal senada juga diungkapkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Menurut Menkes Terawan, media asing telah memberikan pujian atas prosedur tetap (protap) Pemerintah Indonesia yang runut dan teratur dalam mengantisipasi virus corona.
Terawan mencontohkan bagaimana negara lain tak sesiap Indonesia dalam mengantisipasi virus corona.
Misalnya Inggris, kata dia, di mana masyarakatnya tidak mengenakan alat pelindung diri (APD).
• Anaknya Dikarantina di Natuna, Orangtua Mahasiswa Unesa Keluhkan Kendala Akses Komunikasi
"Inggris saja di-bully. Kenapa? karena supirnya saja tidak pakai masker, tidak pakai APD (alat pelindung diri) membawa warga ke tempat militernya itu 200 km lebih, tidak pakai APD," kata Terawan.
"Nah, ini Indonesia lengkap semua, semua memakai keamanan yang baik."
Dengan begitu, lanjut dia, pemberitaan dari media asing tersebut menunjukan Indonesia sudah sesuai standar badan kesehatan dunia, WHO.
"Menurut saya itu sebuah berita yang bagus apa yang sudah dilakukan oleh Indonesia adalah hal yang sudah tepat sesuai dengan yang ditetapkan oleh WHO," kata dia.
• Wabah Virus Corona: 426 Orang Meninggal Dunia, 20.624 Terinfeksi
Diberitakan sebelumnya, terdapat 238 orang yang tengah menjalani karantina usai dievakuasi dari Kota Wuhan, China.
Adapun, mereka terdiri dari 237 WNI dan 1 WNA yang merupakan suami dari salah satu WNI.

Masyarakat Natuna menolak daerahnya dijadikan lokasi karantina. Bahkan, mereka menggelar unjuk rasa terkait lokasi karantina di wilayahnya.
Terdapat enam poin tuntutan yang disampaikan demonstran.
• Ilmuwan Deteksi Jejak Virus Corona di Gagang Pintu Rumah Pasien, Keyboard Perlu Diwaspadai