ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Satu Keluarga Balik dari Wuhan Dikurung, Polisi Tutup Pintu dengan Jeruji Besi dan Tempel Peringatan

Sebuah keluarga di China dilaporkan dikurung, dengan pintu rumah mereka ditutup menggunakan jeruji besi oleh polisi untuk mencegah virus corona.

(Screengrab from YouTube via Daily Mail)
Potongan rekaman video memperlihatkan polisi memblokade rumah sebuah keluarga di Jiangsu, China, karena mereka baru saja bepergian ke Wuhan, kota asal wabah virus corona. 

TRIBUNPAPUA.COMSebuah keluarga di China dilaporkan dikurung, dengan pintu rumah mereka ditutup menggunakan jeruji besi oleh polisi untuk mencegah Virus Corona.

Otoritas di Nantong, Provinsi Jiangsu, terekam mengunci keluarga di rumah mereka, dan melarang mereka untuk meninggalkan tempat itu.

Kisah Pilu, saat Ayah Dikarantina karena Virus Corona, Anaknya yang Difabel Meninggal di Rumah

Bahkan, polisi juga menempelkan tanda peringatan "menjauh", dan meminta para tetangga keluarga itu untuk tidak mendekati mereka.

Sebabnya seperti diberitakan Daily Mail, Senin (3/2/2020), mereka diketahui baru saja bepergian dari Wuhan, kota asal penyebaran virus corona.

Rekaman yang beredar di internet memperlihatkan seorang pria dengan pakaian hitam dan mengenakan masker menaruh jeruji besi di pintu dan jendela.

Dalam video yang diunggah pada Kamis pekan lalu (30/1/2020), seorang perempuan terdengar berteriak ketika aparat berpakaian preman mengunci mereka.

"Jangan keluar," ujar salah satu dari tujuh petugas itu yang berusaha membarikade penghuni apartemen, ketika mereka menempatkan tiang besi.

Setelah itu, tanda peringatan ditempelkan di sebelah pintu. "Keluarga ini baru saja kembali dari Wuhan. Jangan melakukan kontak," bunyinya.

Ini bukan kali pertama ada keluarga yang dikunci di dalam demi pencegahan virus.

Terdapat sejumlah insiden lain di berbagai tempat di China.

Satu video yang dilaporkan diambil di ibu kota Beijing bahkan memperlihatkan otoritas memaku papan kayu di sekeliling pintu.

Beri Panggilan Virus Corona ke Sajad Ukra, Nikta Mirzani: Bukan Kelas Niki untuk Membuat Ulah

Aktivis Hak Asasi Manusia Negeri "Panda", Fengsuo Zhou, mengatakan dia sudah melihat video dari empat lokasi berbeda, yang menunjukkan ada orang dikunci.

Zhou mengklaim, blokade itu diperintahkan oleh pemerintah pusat karena mereka dianggap menutupi fakta mengenai wabah patogen dengan kode 2019-nCov itu.

Kepada Metro.co.uk, dia menjelaskan bahwa publik putus asa dan marah.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved