Gubernur NTT Viktor Laiskodat: Kalau Mau Menikah, Perempuan Harus Makan Kelor
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menginstruksikan masyarakat untuk menanam paling sedikit lima pohon kelor di rumah.
Hasilnya, kadar gula darah mereka dapat berkurang 21 persen.
Dapat mengurangi peradangan
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera.
Pengidap penyakit kronis seperti jantung dan kanker juga mengalami masalah peradangan.
Sebagian besar buah-buahan, sayuran, dan rempah-rempah memiliki sifat antiperadangan.
Sejumlah ahli meyakini senyawa isothiocyanate pada daun juga dapat membantu mengurangi peradangan.
Namun sejauh ini, penelitian baru terbatas pada uji laboratorium dan penelitian pada hewan.
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia terkait efek antiperadangan dengan mengonsumsi daun kelor.
Bisa mengurangi kolesterol jahat
Berbagai penelitian dengan melibatkan hewan dan manusia menunjukkan, mengonsumsi daun kelor dapat menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh.
Kandungan kolesterol tinggi dalam darah terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Selain mengonsumsi daun kelor, Anda yang ingin menurunkan kolesterol juga disarankan makan makanan yang mengandung gandum utuh dan kacang almond.
Melindungi tubuh dari racun arsenik
Paparan arsenik jangka panjang, baik dari pestisida sampai pencemaran air, dapat memengaruhi kesehatan.
Studi menunjukkan dampaknya bisa meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung.
Kabar baiknya, beberapa penelitian pada tikus menunjukkan, mengonsumsi daun dan biji tanaman kelor dapat melindungi tubuh dari efek buruk arsenik.
Riset tersebut cukup menjanjikan. Namun, agar lebih meyakinkan diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia.
(Kompas.com/Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gubernur NTT: Perempuan Harus Makan Kelor jika Ingin Menikah dan Superfood Daun Kelor Terbukti Punya Segudang Khasiat untuk Kesehatan