Viral Video Bocah 9 Tahun Minta Dibunuh karena Di-bully, sang Ibu Menangis: Kita Muak Dengan Itu
Seorang ibu meminta nasihat setelah memposting video putranya, Quaden Bayles (9) merasa putus asa atas hidupnya.
Penulis: Roifah Dzatu Azmah | Editor: mohamad yoenus
TRIBUNPAPUA.COM - Seorang ibu, Bayles dari Queensland, Australia meminta nasihat setelah memposting video putranya, Quaden Bayles (9) merasa putus asa atas hidupnya.
Dikutip TribunPapua.com dari New.sky.com, Jumat (21/2/2020), kesedihan Quaden bermula karena teman-teman sekolah mengintimidasi.
Diketahui Quaden memiliki kelainan yang menyebabkan tingginya berada di bawah rata-rata atau disebut Dwarfsme.
Ibu Quaden dengan hati tersayat merekam putranya yang mengatakan ingin bunuh diri karena tak tahan lagi.
"Aku akan mati sekarang, berikan aku pisau, aku akan bunuh diri. Beri aku pisau sekarang supaya aku bisa menusuk diriku di hati. Kamu mengawasiku," kata Quaden dalam cuplikan rekaman dari mobil ibunya.
"Saya ingin seseorang membunuh saya, saya ingin mati," ujarnya dengan menangis.
• 7 Fakta Siswi SMP Di-bully 3 Siswa, Berawal dari Pelaku yang Sakit Hati Dilaporkan ke Guru
Sambil merekam ucapan putranya, Bayles mengatakan hal ini yang terjadi kepada korban intimidasi.
"Jadi kita memiliki anak yang sangat ingin bunuh diri karena telah muak ditindas di tempat setiap hari ia sekolah," ujar Bayles.
Bayles mengatakan ia dan keluarganya geram dengan hal ini.
"Ini setiap hari dan kita muak dengan itu."
Dirinya bercerita menyaksikan sebuah insiden intimidasi ketika dia menjemput Quaden dari sekolah.
"Kami hanya menjemputnya dan melihat seorang siswa menepuk kepalanya dan mengolok-olok tinggi badannya, dia berlari ke mobil dengan histeris karena dia tidak ingin saya membuat keributan di sekolah," ujarnya terisak.
Bahkan Bayles berkata dia merasa seperti 'gagal' sebagai orangtua.
"Aku sudah menelepon sekolah," tambahnya.
"Sudah beberapa kali. Setiap kali ada anak baru yang tidak menyadari kondisi Quaden."
• Ibu Siswi yang Di-bully 3 Siswa SMP hingga Videonya Viral Melapor Polisi, Ini Reaksi Ganjar Pranowo
Quaden dilahirkan dengan Achondroplasia Dwarfism, suatu kondisi genetik yang memengaruhi pertumbuhan seseorang.
Bayles mengatakan dia ingin orang tua mendidik anak-anak mereka tentang efek intimidasi dan meningkatkan kesadaran akan disabilitas.
Video tersebut telah ditonton lebih dari tujuh juta kali sejak disiarkan ke Facebook pada hari Rabu sore.
Postingan ini juga telah dibagikan ratusan ribu kali dan menarik perhatian di seluruh dunia.
"Quaden, kamu berada di sini, sekolah ini mungkin tidak berfungsi tetapi akan ada ruang untukmu," komentar seorang pengguna Facebook di video.
"Ini menghancurkan hati saya. Saya minta maaf orang kecil ini harus melalui ini, Anda adalah orang yang lebih baik daripada para pengganggu itu."
Tim liga rugby Indigenous All Stars juga memiliki pesan untuk Quaden, yang mereka poskan dalam video ke Facebook.
Mereka juga mengundangnya untuk memimpin mereka ke lapangan menjelang pertandingan.
"Kami tahu Anda sedang mengalami masa sulit sekarang, tetapi kami di sini, kami mendukung Anda."
"Pastikan saja kamu memikirkan hal yang benar karena kami ingin kamu ada di sana, itu akan lebih berarti bagi kami daripada kamu. Pastikan kamu menjaga dirimu sendiri."
• Ibu Siswi yang Di-bully 3 Siswa SMP hingga Videonya Viral Melapor Polisi, Ini Reaksi Ganjar Pranowo
Sementara itu, Bayles melalui kelompok Dwarfisme Stand Tall 4 mengatakan mereka memiliki pesan dan dukungan yang 'luar biasa'.
"Keluarga Quaden Bayles berterima kasih kepada semua orang atas cinta dan dukungan yang luar biasa dari begitu banyak orang di seluruh dunia," ujar Bayles.
"Karena besarnya volume pesan, kami tidak dapat menanggapi semua orang saat ini karena kami perlu waktu untuk berpikir dan ingin meminta media menghormati keinginan keluarga," tambahnya.
(TribunPapua.com/ Roy)