ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Dibungkam karena Bagikan Info soal Corona, Dokter Ai Fen: Saya Dianggap Merusak Masa Depan Wuhan

Seorang dokter di Wuhan, China, menceritakan bagaimana dia dibungkam karena membagikan informasi mengenai Virus Corona.

(People/Handout via SCMP)
Dokter Ai Fen, direktur departemen darurat Rumah Sakit Wuhan yang buka suara bagaimana dia dibungkam karena menyebarkan informasi mengenai virus corona. 

Dua hari kemudian, dia dipanggil komite disiplin RS.

Achmad Yurianto Beberkan Kendala Tracing Sebaran Virus Corona

Oleh kepala komite inspeksi disiplin, dia mendapat teguran karena dianggap "menyebarkan runor" dan "merusak stabilitas".

"Pikiran saya kosong. Dia tidak menegur karena saya tak bekerja keras. Saya dianggap sudah merusak masa depan Wuhan. Saya putus asa," keluhnya.

Setelah itu, setiap staf dilarang untuk saling membagikan gambar maupun pesan yang berisi informasi mengenai virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu.

Ai mengaku tidak bisa mengusahakan apa-apa, selain meminta para stafnya untuk mengenakan pakaian pelindung dan masker meski tidak diinstruksikan.

"Kami menyaksikan lebih banyak lagi pasien datang kemari, di saat radius penyebarannya sudah semakin luas," terang Ai Fen.

Positif Tertular Virus Corona, Menteri Kesehatan Inggris Nadine Dorries Isolasi Dirinya Sendiri

Dia mengaku mulai melihat pasien yang tidak punya kaitan dengan Pasar Seafood Huanan, tempat yang diyakini menjadi lokasi asal wabah.

Dia pun berkeyakinan bahwa virus itu memasuki level transmisi antar manusia.

Meski begitu, keyakinannya tidak digubris otoritas China.

Pada 21 Januari, atau sehari setelah Beijing mengumumkan adanya transmisi lokal, pasien yang dirawat sudah mencapai 1.523 per hari, tiga kali lipat dari volume normal.

Selama wabah, dia mengalami peristiwa demi peristiwa yang membuatnya pilu.

Seperti melihat seorang pria lanjut usia yang tatapannya kosong.

Virus Corona Bunuh 180 Tentara di Korea Utara, Terlalu Banyak Jenazah yang Harus Dikremasi

Sebabnya, dokter memberikannya sertifikat kematian bahwa putranya yang berusia 32 tahun sudah meninggal karena Virus Corona.

Atau seorang ayah yang terlalu susah untuk keluar dari mobil di halaman rumah sakit.

Saat Ai mendatanginya, ternyata dia sudah tiada.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved