ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Soal Kemungkinan Indonesia Lakukan Lockdown, Jokowi: Belum Berpikir ke Arah Sana

Jokowi menanggapi soal kemungkinan Indonesia melakukan lockdown seperti beberapa negara lain yang angka kasus Corona semakin tinggi.

instagram/jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) 

TRIBUNPAPUA.COM - Menyusul wabah Virus Corona (COVID-19) yang semakin menyebar ke seluruh dunia, World Health Organization (WHO) telah memutuskan menyatakan wabah tersebut sebagai pandemi.

Deklarasi WHO terkait COVID-19 menjadi pandemi, dilakukan pada Rabu (11/3/2020), hal tersebut dilakukan menyusul angka kasus yang telah mencapai ratusan ribu, di sejumlah negara.

WHO berharap dengan adanya deklarasi tersebut, seluruh negara di dunia mempersiapkan segala langkah yang perlu diambil dalam penanganan COVID-19.

Pusat dari wabah Virus Corona (Covid-19), Wuhan, jalanan kota nampak sepi, setelah pemerintah China memberlakukan penutupan kota, Kamis (12/3/2020)
Pusat dari wabah Virus Corona (Covid-19), Wuhan, jalanan kota nampak sepi, setelah pemerintah China memberlakukan penutupan kota, Kamis (12/3/2020) (STR / AFP)

Dikutip dari YouTube Kompastv, Sabtu (14/3/2020), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal kemungkinan Indonesia melakukan lockdown seperti beberapa negara lain yang angka kasusnya semakin tinggi.

Jokowi mengakui belum ada rencana menerapkan lockdown di Indonesia.

"Belum berpikir ke arah sana," kata Jokowi pada Keterangan Pers Presiden RI, di Tangerang, Jumat (13/3/2020).

Lockdown sendiri merupakan kebijakan pemerintah untuk mengisolasi kota, atau bahkan negaranya sendiri.

WHO Surati Jokowi, Minta Indonesia Segera Umumkan Darurat Nasional Virus Corona

Ketika hal tersebut terjadi, orang-orang tidak bisa masuk ke daerah yang diisolasi, begitu pula dengan orang yang di dalam, tidak diperbolehkan untuk keluar.

Kebijakan lockdown diharapkan agar penyebaran wabah COVID-19 dapat ditekan.

Hingga saat ini sudah ada tujuh negara yang menerapkan kebijakan lockdown.

Orang-orang tetap melanjutkan aktivitas di Beijing, China, pada Kamis (5/3/2020), di tengah wabah virus corona yang melanda negara tersebut.
Orang-orang tetap melanjutkan aktivitas di Beijing, China, pada Kamis (5/3/2020), di tengah wabah virus corona yang melanda negara tersebut. ((Koki Kataoka/The Yomiuri Shimb))

Ketujuh negara tersebut yakni:

  1. Tiongkok (Kota Wuhan), sejak 2 Februari 2020, 80.945 kasus positif, 3.062 korban jiwa.
  2. Korea Selatan (Daegu), sejak 24 Februari 2020, 7.896 kasus positif, 66 korban jiwa.
  3. Iran, sejak 12Maret 2020, 10.075 kasus positif, 429 korban jiwa.
  4. Italia, sejak 9 Maret 2020, 15.113 kasus positif, 1.016 korban jiwa.
  5. Filipina (Manila), sejak 13 Maret 2020, 52 kasus positif, 5 korban jiwa.
  6. Denmark, sejak 13 Maret 2020, 788 kasus positif, 0 korban jiwa.
  7. Irlandia, sejak 12 Maret 2020, 70 kasus positif, 1 korban jiwa.

Surati Jokowi, WHO Minta Pemerintah Indonesia Tes Semua Orang yang Flu dan Sesak Napas

Anies Baswedan: Kalau Tak Serius Punya Potensi 6.000 Kasus

Menanggapi kenaikan angka kasus Covid-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia memiliki dua pilihan dalam menangani kasus virus asal Wuhan, Hubei, China itu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara Mata Najwa, Rabu (11/3/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara Mata Najwa, Rabu (11/3/2020). (YouTube Najwa Shihab)

Dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Rabu (11/3/2020), Anies mengatakan Indonesia sudah dapat melihat ragam cara penanganan Covid-19 di sejumlah negara lain.

"Indonesia menghadapi situasi ini (wabah Virus Corona) sekarang," kata Anies.

Anies mencontohkan kasus-kasus besar yang terjadi di Iran, Korea Selatan, Italia, dan Tiongkok.

Berdasarkan kasus-kasus disejumlah negara tersebut, Anies menarik kesimpulan bahwa ada tingkat keparahan kasus dapat dilihat dari cara penanganan negara yang bersangkutan.

"Ada pattern-nya (pola) di sini Mbak Nana," kata Anies.

Anies membagi pola tersebut menjadi dua, yakni negara yang santai di awal, dan negara yang waspada sejak awal.

Akui Pemerintah Rahasiakan Sejumlah Info soal Corona, Jokowi: Kami Tak Ingin Menciptakan Kepanikan

"Satu, kita bisa dua pilihan, pilihan pertama, ambil rute seperti Iran, Amerika, Korea Selatan, Italia, apa yang mereka lakukan? Di awal rileks, lakukan terbatas pengetesan, lalu jumlahnya bertahap meningkat," paparnya.

"Di Italia itu pada 20 Februari itu cuman 4 kasus, dalam 18 hari menjadi 19.172, lompatnya luar biasa."

"Kemudian setelah itu lompat, pemerintahnya bertindak, untuk melakukan penutupan, pembatasan semuanya, itu satu model."

"Model kedua, kita saksikan juga, ada Singapura, Vietnam, Selandia Baru, apa yang mereka kerjakan? Mereka melakukan yang dikerjakan oleh negara-negara itu (Italia, Korea Selatan, dan lain-lain) tapi di masa awal, di fase awal," sambungnya.

Berdasarkan contoh-contoh tersebut, Anies ingin agar Indonesia menerapkan kewaspadaan di awal.

Di wilayah otoritasnya, Anies mengatakan Jakarta telah melakukan berbagai persiapan untuk skenario terburuk penyebaran Covid-19.

"Jakarta, kami tadi kumpulkan semua, kami akan melakukan yang dikerjakan itu, di fase awal, supaya tidak terjadi peningkatan jumlah kasus," kata Anies.

Ketika melakukan simulasi, Anies mengatakan Jakarta memiliki kemungkinan positif Corona hingga ribuan kasus.

Tak Buka Riwayat Perjalanan Pasien Corona, Jokowi: Kita Menghitung Kepanikan Publik Nanti Bagaimana

"Kalau dua minggu ke depan kita tidak melakukan langkah yang serius, punya potensi 6.000 kasus, 840 parah, 300 kritis, ini simulasi, dengan menggunakan skenario terburuk."

"Jika kita tidak mengerjakan seperti yang dikerjakan oleh Singapura, Selandia Baru, oleh Vietnam," imbuh Anies.

Anies menegaskan apabila melakukan langkah cepat seperti Selandia Baru, maka penyebaran virus dapat diminimalisir dengan drastis.

"Ada dua rute, rute satu rileks, meningkat lalu bertindak, atau bertindak kemudian dikendalikan," katanya.

Lihat videonya mulai menit awal:

(TribunWow.com/Anung)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Lockdown Indonesia demi Atasi Corona (COVID-19)? Ini Jawaban Jokowi

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved