Anies Minta Warga Tak Sepelekan Corona: Ini Bukan Hanya Masalah di WA Grup, Ini Ada di Dekat Kita
Anies Baswedan mengimbau masyarakat untuk peduli karena Virus Corona kini sudah menjadi musuh bersama.
TRIBUNPAPUA.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim pengguna transportasi umum di wilayah ibu kota, kini turun drastis setelah pihaknya mengurangi armada bus dan kereta.
Diketahui, sebelumnya Anies Baswedan menurunkan jumlah armada kendaraan umum demi meminimalisir penularan Virus Corona di DKI Jakarta.
Dilansir TrubunWow.com, Anies Baswedan mengimbau masyarakat untuk peduli karena Virus Corona kini sudah menjadi musuh bersama.
Hal itu disampaikannya melalui panggilan video di tayangan Mata Najwa, Rabu (18/3/2020).
"Bila itu dibiarkan terus di situlah letak potensi penularan," kata Anies.
"Karena itu kita lakukan pembatasan di mana jumlah yang masuk ke stasiun, jumlah yang masuk ke halte dibatasi, antreannya di luar."
Meski jumlah antrean penumpang kini semakin bertambah, Anies menyebut hal itu lebih efektif menangkal penularan Corona ketimbang membiarkan warganya berdesakan di dalam kendaraan umum.
Sebab, ia memperkirakan setiap harinya lebih dari satu juga warganya menggunakan kendaraan umum untuk beraktivitas.
• 862 Orang di Jakarta Dalam Pemantauan Virus Corona, Anies Baswedan: Covid-19 di Antara Penduduk DKI
"Memang antrian di luar ini secara medis kita tahu bahwa berdekatan di luar itu risikonya lebih kecil ketimbang di ruang tertutup," tutur Anies.
"Tetapi ketika itu kita kerjakan, kita sekaligus mengirimkan pesan bahwa ini ada 1 juta orang yang menggunakan transportasi kendaraan umum di Jakarta."
"Di tambah hampir 1,2 juta orang mungkin menggunakan kereta," sambungnya.
Bahkan setelah kebijakan itu, Anies mengklaim pengguna kendaraan umum di DKI turun drastis.
Terkait hal itu, Anies lantas menyampaikan pesan-pesannya bagi seluruh warga Indonesia untuk bersama-sama melawan wabah Corona.
"Ketika Jakarta melakukan pembatasan di dalam transportasi umum, minimal pesan pada semua bahwa Covid-19 ini bukan masalah yang ada di WA grup," kata Anies.
"Ini bukan masalah yang ada di sosmed, dan bukan masalah yang ada di negara yang ada di jauh sana seperti minggu dulu."
Menurut Anies, wabah Corona kini menjadi masalah bagi seluruh warga Indonesia.
• UPDATE: Total Pasien Corona Covid-19 di Indonesia Kini 309 Kasus dengan Kematian 25 Orang
"Sekarang masalahnya ada di dekat kita, ada di antara kita. Karena itu lah kita melakukan itu, dan apa yang terjadi?," ucapnya.
Lebih lanjut, Anies menyebut penurunan jumlah pengguna transportasi umum itu bisa mengurangi resiko penularan Corona.
"Biasanya ada 1 juta penumpang, pada Senin kemarin sesungguhnya yang menggunakan kendaraan umum di Jakarta itu sudah turun menjadi 250 ribu," jelasnya.
"Artinya kita mengurangi jumlah orang yang berinteraksi langsung. Artinya nanti harapannya mengurangi potensi penularan."
Simak video berikut ini menit ke-9.27:
Beda Data Pusat dan Anies Baswedan
Pada kesempatan itu, sebelumnyaPresenter Najwa Shihab tampak terkejut saat mengetahui beda informasi soal korban tewas Virus Corona yang disampaikan pemerintah pusat dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies Baswedan menyebut korban tewas akibat Corona di DKI lebih banyak dibandingkan dengan yang pemerintah pusat sampaikan.
Terkait hal itu, Najwa Shihab bahkan beberapa kali mengklarifikasi pernyataan Anies Baswedan itu.
Setelah Anies Baswedan menyebut ada 15 warga DKI yang meninggal dunia akibat Corona, Najwa Shihab langsung memotong pembicaraan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
"Mas Anies maaf, saya harus potong karena saya ingin klarifikasi," ucap Najwa.
"Karena angka yang kami peroleh dari konferensi pers tadi itu yang meninggal di Jakarta 12 orang Mas Anies. Anda katakan malam ini di Mata Najwa sesungguhnya yang meninggal 15 bukan 12?,"
• Tes Semua Warganya dan Karantina Ketat, Kota Kecil di Italia Ini Sukses Hentikan Infeksi Baru Corona
Menurut Anies Baswedan, data hingga Rabu (18/3/2020) menunjukkan jumlah korban tewas akibat Corona di DKI adalah 15 orang.
Ia mengklaim jumlah korban tewas di DKI yang disampaikan pemerintah pusat itu bukanlah data terbaru.
"Iya betul, yang meninggal per hari ini adalah 15 dan itu datanya sore tadi sudah dikirimkan juga di Kementerian Kesehatan," terang Anies.
"12 itu hari Senin, dan pada hari Senin saya sendiri yang mengirimkan surat kepada Kepala BNPB dengan tembusan Kementerian Kesehatan."
Lantas, Anies Baswedan membeberkan bahwa presentase korban tewas akibat Corona di DKI berkisar 9,4 persen.
Pernyataan Anies Baswedan itu pun langsung ditanggapi oleh Najwa Shihab.
Ia kembali menyinggung beda data yang disampaikan sang gubernur dengan yang diumumkan pemerinah pusat.
"Tadi versi pemerintah pusat yang positif 125, sementara Anda katakan sesungguhnya yang positif lebih banyak dari itu 160," ucap Najwa Shihab.
Terkait hal itu, Najwa Shihab lantas menyinggung dua kemungkinan yang menyebabkan terjadinya perbedaan data tersebut.
• Diklaim Efektif Atasi Virus Corona, Ini Efek Samping Obat Flu Asal Jepang Avigan
"Jadi apakah memang perbedaan data ini hanya tidak koordinasi atau ada yang menutupi data? Saya tahu Anda tidak akan mau menjawab itu tapi saya hanya ingin pemirsa tahu bahwa yang jelas saat ini ada perbedaan data dari yang diumumkan pemerintah pusat," kata Najwa Shihab.
"Yang menyebutkan di DKI yang meninggal hanya 12, sementara Anda tadi menyebutkan yang meninggal 15."
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Anies Baswedan di Mata Najwa: Virus Corona Bukan Hanya Masalah di WA Grup, Ada di Dekat Kita