ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Tagih Utang Rp 100 Ribu ke Tukang Sayur, Leodardus Diserang hingga Kehilangan Dua Jarinya

Tagihan utang Rp 100 ribu membuat Leodardus Saka harus kehilangan dua jarinya lantaran diserang menggunakan senjata tajam oleh Agus Sorono.

Kompas.com | Totok Wijayanto
Ilustrasi uang rupiah 

TRIBUNPAPUA.COM - Tagihan utang Rp 100 ribu membuat Leodardus Saka harus kehilangan dua jarinya lantaran diserang menggunakan senjata tajam oleh Agus Sorono.

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (12/5/2020), di Jalan Lingkar Bambu, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi sekira pukul 17.30 WIB.

Pelaku Agus Sorono merupakan seorang pedagang sayur yang tak sanggup membayar tagihan utang sebesar Rp 100 ribu.

Sementara Leonardus yang diketahui merupakan pria yang bekerja sebagai rentenir, yang mendatangi rumah kontrakan pelaku.

Kepala Seksi Pemtrantibmum Kelurahan Ciketing Udik, Adventus Pardosi mengaku, turut membantu ketua RW setempat saat menyerahkan pelaku ke Polsek Bantargebang.

"Jadi dari informasi yang saya dapat dan kebetulan saya ada di situ jadi pelaku itu ditagih utang piutang sama bank keliling (korban)," kata Adventus kepada TribunJakarta.com, Rabu, (13/5/2020).

Adventus menceritakan, saat mengantar pelaku ke Polsek Bantargebang ia sempat menanyakan langsung ke pelaku duduk perkara aksi peristiwa penganiayaan tersebut.

Buat Warga Geram karena Nekat Pesta Miras dan Pesta Seks, 4 Remaja Digelandang ke Kantor Polisi

"Waktu saya tanya di mobil itu kurang lebih total utangnya Rp1 juta atau Rp1,5 juta gitu, dan kejadian itu adalah pembayaran dia terakhir, itupun sisa Rp100 ribu atau Rp.150 ribu," ungkap Adventus. 

Dia sempat menanyakan mengapa Agus tega membacok orang hingga mengalami luka yang cukup parah, lalu pelaku berdalih khilaf dan terbawa emosi.

"Dia mengakui perbuatannya, karena dia khilaf, karena kebawa emosi padahal itu utang tinggal terakhir," ungkapnya.

Pelaku lanjut Adventus, diduga tengah mengalami kondisi sulit, terlebih di massa pandemi Covid-19 yang banyak berdampak pada sektor ekonomi.

"Ya mungkin karena lagi wabah Covid-19, jangankan tukang sayur semua sektor usaha pasti menurun," ucap dia. 

Pelaku ketika ditanya memang tidak mengaku secara gamblang kondisi ekonominya.

Tapi, jika dilihat dari nilai tagihan yang hanya Rp100 ribu tentu sangat disayangkan harus berujung pada kekerasan.

"Dia enggak bicara sejauh itu (usahanya menurun), tapi logikanya cuma gara-gara ditagih segitu aja bisa sampai tersulut emosi berarti kan ada faktor ekonomi yang enggak bisa diutarakan pelaku," ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved