Kata Saksi Mata soal Jatuhnya Pesawat Tempur TNI AU: Begitu Jatuh, Kita Nengok Api Sudah Besar
Dedi Sukisman, saksi mata jatuhnya pesawat tempur TNI AU di Desa Kubang Jaya, Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, menuturkan kronologi kejadian.
Dedi menuturkan rumahnya hanya berjarak 100 meter dari lokasi kejadian atau selang satu rumah dari garis batas polisi.
Menurut Dedi, rumah yang dihantam pesawat tersebut sedang dalam kondisi kosong.
Rumah tersebut diketahui dua tingkat sehingga merupakan rumah paling tinggi di sekitar perumahan.
"Di atas rumah warga, paling tinggi rumah warga itu yang kena. Itu rumah kosong, enggak ada penghuninya," jelas Dedi.
"Posisi rumah kosong. Jadi menghantam rumah itu 'kan tingkat dua, mungkin kalau tingkat satu kemungkinan enggak meledak," lanjutnya.
• Begini Kondisi Rumah yang Jadi Tempat Jatuhnya Pesawat Tempur TNI AU di Riau, Sempat Ada Ledakan
Dedi mengaku dapat melihat dengan jelas kejadian pesawat mulai jatuh sampai akhirnya menabrak rumah.
Ia menyebutkan perumahan tersebut memang merupakan daerah lintasan pesawat.
"Tempat kita kerja 'kan kosong jadi kelihatan rumah itu lewat. Memang rumah kita itu lintasan pesawat," kata Dedi.
"Maka kalau lihat pesawat lewat, kita enggak terlalu nengok. Karena ledakan itu tadi kita terkejut," jelasnya.
Ledakan tersebut membuat warga sekitar terkejut dan mencari tahu penyebabnya.
"Begitu jatuh, kita nengok api sudah besar. Cuma tadi sesuai kata Bapak TNI kita enggak boleh masuk," papar Dedi.
Dedi menyebutkan tidak lama setelah pesawat jatuh ada personel TNI yang datang untuk mengevakuasi dan memadamkan api.
"Sekitar 20 menit ada paling," ungkap dia.
Simak videonya: