Virus Corona
Istrinya Positif Corona dan Nekat Masih Berjualan, Suami Tolak Pasien Dijemput: Cuma Setan Saja Itu
seorang pedagang ayam di Pasar Cempaka Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat dinyatakan positif Covid-19 namun masih berjualan.
Saat diminta rapid test oleh pihak rumah sakit, pasien tersebut menolak.
Pasien kemudian mengikuti swab massal Dinas Kesehatan pada 30 Juni 2020 dan hasil yang keluar pada Kamis (9/7/2020), pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19.
Celakanya, setelah test swab, pasien tetap aktif berjualan di Pasar Cempaka Kumai.
"Kami dapat informasi itu, tapi tidak bisa mengeceknya. Tapi waktu saya tanya apakah istrinya tadi pagi masih berjualan, si suami menjawab iya," ungkap Samsul.
Kepada petugas kesehatan, pasien mengaku hanya kontak erat dengan empat orang yakni suami, anak, dan cucu.
Sedangkan sang anak pasien adalah tenaga kesehatan di salah satu fasilitas ksehatan di Kecamatan Kumai.
Menghadapi pasien seperti itu, Samsul mengaku kewalahan karena pihak puskesmas bekerja sendiri.
Padahal pihaknya sudah meminta bantuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mulai dari kecamatan hingga kabupaten. Namun hingga saat ini, bantuan tak kunjung datang.
"Kami minta dukungan dari gugus kabupaten. Kami di Puskesmas saja rasanya sudah kewalahan, karena tingkat penolakan yang kami terima sudah mengkhawatirkan, tidak bisa kami paksakan lagi," kata dia.
• Update Virus Corona di Papua dan Papua Barat 15 Juli: Total Kasus Positif Capai 2.718
Bidan dan anaknya terpapar Covid-19
Penolakan pasien untuk isolasi di Puskesmas Kumai bukan yang oertama.
Abimayu, Kepala Puskesmas Kumai bercerita seorang bidan di puskesmanya terpapar Covid-19 dari pasiennya.
Bidan tersebut kemudian melakukan isolasi mandiri dan sudah dinyatakan sembuh. Belakangan, ibu dan anak sang bidan yang masih berusia 1,5 tahun juga terpapar Covid-19.
Pasien yang diduga menularkan Covid-19 ke bidan tersebut kemudian menjalani test swab di Labkesda pada Selasa (14/7/2020).
Saat petugas menjemput untuk diisolasi, keluarga tersebut menolak keras.