Ledakan di Beirut
Ada di Dekat Lokasi saat Ledakan di Beirut Terjadi, Korban: Saya Tak Percaya Saya Masih Hidup
Nada Hamza, warga Beirut, Lebanon, mengungkapkan dia tak percaya masih dinaungi keberuntungan ketika dua ledakan besar mengguncang.
TRIBUNPAPUA.COM - Nada Hamza, warga Beirut, Lebanon, mengungkapkan dia tak percaya masih dinaungi keberuntungan ketika dua ledakan besar mengguncang.
Sebabnya, dia menuturkan saat kejadian tengah berada di dekat pusat pembangkit listrik yang masih satu garis dengan pelabuhan, lokasi kejadian.
Kepada Al Jazeera Selasa (4/8/2020), Hamza mengungkapkan dia hanya berjarak beberapa meter ketika ledakan menghantam dari pelabuhan.
"Saya segera berlari ke salah satu gedung, sebelum kemudian menyadari bahwa gedungnya sudah runtuh," jelas Nada mengenang kembali keajaiban yang baru saja menimpanya.
• 2.750 Ton Amonium Nitrat Diduga Jadi Penyebab Ledakan di Beirut, Disimpan di Gudang Selama 6 Tahun
Nada melanjutkan, dia kemudian mencoba untuk menghubungi orangtuanya, namun tak bisa.
"Saya tak percaya saya masih hidup," jelasnya.
Korban lain, seorang pria yang tak disebutkan identitasnya dan dalam keadaan bersimbah darah, menuturkan dia masih tak paham apa yang terjadi.

Dia menjelaskan sedang memancing keitka mendengar adanya kebakaran.
Jadi, dia segera pulang ketika mendengar bunyi seperti ledakan.
"Kemudian ini terjadi. Saya mendapatkan luka seperti ini. Hanya ini sejauh yang saya tahu," papar pria tersebut kepada Al Jazeera.
Khaled Hamade, mantan jenderal Angkatan Darat Lebanon mengatakan, dia hanya berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian.
Dia menceritakan tidak hanya kaca yang berserakan di jalan, tetapi juga korban tergeletak, di mana banyak dari mereka mengalami luka.
• Pasca-Ledakan Dahsyat, Kondisi Kacau di Beirut Lebanon Menyerupai Serangan Nuklir
"Ini benar-benar bencana. Semuanya (seperti yang saya ingat) seperti hari terakhir perang saudara yang berlangsung di Beirut," paparnya.
Total 78 orang tewas dalam insiden tersebut, dengan lebih dari 4.000 lainnya dari berbagai penjuru ibu kota mengalami luka.
Berdasarkan keterangan Perdana Menteri Hassan Diab, sebanyak 2.750 ton amonium nitrat, bahan yang digunakan untuk pupuk atau peledak, meledak.