ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pratu Dedi Gugur Ditembak KKB di Papua, sang Ayah: Perasaan Saya Tak Karuan, sebelumnya Ada Firasat

Muhdin (50), tak pernah menyangka putranya, Pratu Dedi Hamdani, gugur saat menjalankan tugas sebagai prajurit TNI.

KOMPAS.COM/IDHAM KHALID
Suasana rumah duka almarhum Pratu Hamdani 

TRIBUNPAPUA.COM - Muhdin (50), tak pernah menyangka putranya, Pratu Dedi Hamdani, gugur saat menjalankan tugas sebagai prajurit TNI.

Pratu Dedi Hamdani merupakan salah satu korban dalam penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pos Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Muhdin mengenang anaknya itu sebagai sosok yang memiliki tekad kuat untuk menjadi anggota TNI.

"Memang dia niatnya keras menjadi TNI, sejak kecil memang itu cita-citanya, dia latihan selalu latihan gigih," kata Muhdin saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Desa Plambek, Lombok Tengah, Sabtu (23/2021).

Baca juga: Kronologi Dua Prajurit TNI Gugur saat Kontak Tembak dengan KKB, Pratu Dedi Ditembak Membabi Buta

Proses evakuasi prajurit TNI yang diserang KKB di Intan Jaya, Papua, Jumat (22/1/2021).
Proses evakuasi prajurit TNI yang diserang KKB di Intan Jaya, Papua, Jumat (22/1/2021). (Tribunnews.com/istimewa)

Perjalanan Pratu Dedi Hadani mendapat seragam TNI pun tak mudah.

Sebelum bergabung dengan TNI, Pratu Dedi sempat mengikut tes masuk kepolisian.

Tetapi, ia belum beruntung dan tak lolos tes.

Pada kesempatan berikutnya, Pratu Dedi mencoba tes masuk sebagai anggota TNI. Tetapi, ia kembali gagal.

Dedi Hamdani berhasil bergabung sebagai prajurit TNI setelah menjalani tes kedua.

Momen itu sangat dikenang Muhdin. Saat tes kedua, Muhdin mengantar Dedi mengikuti tes di Singaraja, Bali.

"Yang saya ingat itu, waktu ngantar dia tes di Bali, terus bensin kami habis," kata Muhdin.

Baca juga: Pratu Roy dan Pratu Dedi Gugur dalam Proses Evakuasi ke Timika setelah Ditembak KKB di Papua

Terima Kabar saat Menyabit Rumput

Muhdin menceritakan, kabar duka kepergian anaknya itu diterima pada waktu yang tak disangka.

Saat itu, Muhdin sedang menyabit rumput tak jauh dari rumahnya.

"Saya waktu itu sedang menyabit rumput, terus ada keluarga yang manggil bahwa ada telpon masuk, ya terus dapat kabar anak saya meninggal," kata Mudin.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved