Aceh Jadi Provinsi Termiskin di Sumatera, Kantor Gubernur Banjir Karangan Bunga "Ucapan Selamat"
Ucapan selamat tersebut sebagai bentuk sindiran kegagalan Pemerintah Aceh dalam menurunkan angka kemiskinan di Aceh.
Salah Kelola Anggaran
Sementara itu Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala, Dr Amri SE MSi menyebutkan meningkatnya angka kemiskinan Aceh tahun 2021 terjadi karena adanya kesalahan manajemen anggaran oleh Pemerintah Aceh.
Menurutnya kesalahan manajemen anggaran oleh Pemerintah Aceh sudah berlangsung sejal lama.
Sehingga tidak heran Aceh menjadi daerah termiskin di Sumatera walaupun anggaran pembangunannya cukup besar.
“Data BPS itu adalah hal yang valid, sudah jelas alat ukurnya, yang perlu diperbaiki adalah kebijakan, perencanaan, dan manajemen anggaran di Aceh."
"Harusnya anggaran tepat sasaran, APBA cukup besar ditambah dana otonomi khusus, tapi belum bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat,” jelas Amri melalui saluran telepon, Senin (16/2/2021).
Ia mengatakan anggaran pembangunan hanya dirasakan oleh segelintir masyarakat dan di dalamnya adalah pejabat serta pengusaha besar.
Baca juga: Jusuf Kalla Nilai Penyelesaian Konflik di Papua Tak Bisa Disamakan dengan Penanganan Konflik di Aceh
Sementara itu tidak ada pemerataan ekonomi di 23 kabupaten/kota di Aceh.
“Ini bisa dilihat dari angka gini ratio Aceh berdasarkan data BPS, untuk tahun 2019 angka gini ratio Aceh 0,319, ini angka yang tinggi."
"Saat ini kondisinya angka gini ratio tinggi, tingkat kemiskinan juga tinggi, itu penyebab tidak ada pemerataan ekonomi dan menyebabkan angka kemiskinan tinggi,” jelas pria pemegang sertifikat Planning dan Budgeting dari Graduate Research Institute for Policy Studies (GRIPS), Tokyo, Jepang.