Pratu Ginanjar Gugur Ditembak KKB, Ayah: Cukup Anak Saya, Jangan Ada Lagi Korban Tentara Lainnya
Pratu Anumerta Ginanjar Arianda gugur saat terjadi kontak tembak dengan KKB di Intan Jaya, Papua, Senin (15/2/2021).
TRIBUNPAPUA.COM - Pratu Anumerta Ginanjar Arianda gugur saat terjadi kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Mamba, Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (15/2/2021).
Pratu Ginanjar gugur setelah tertembak di bagian perut.
Jenazah dibawa ke tanah kelahirannya dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumah Bangsa Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (17/02/2021) pagi.
Atas kejadian itu, Dede Nanda, ayah Pratu Ginanjar meminta pemerintah pusat dapat menyelesaikan segera konflik di Papua, sehingga tidak ada lagi tentara-tentara lain yang menjadi korban dan cukup anaknya saja.
Baca juga: Gugur saat Baku Tembak dengan KKB di Intan Jaya, Prada Ginanjar Tertembak di Bagian Perut
"Sudahlah cukup anak saya yang terakhir jadi korban. Jangan ada lagi korban tentara-tentara yang lainnya. Cukup anak saya," kata Dede saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Kusumah Bangsa Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu.
Kata Dede, almarhum tiga kali ikut tes Tentara Nasional Indonesia (TNI), pertama ia medaftar sebagai Bintara namun gagal.
"Dia kemudian ikut lagi Tamtama, namun gagal lagi. Ketiga ikut Tamtama. Alhamdulillah lolos. Sekitar tahun 2018-an," ujarnya.
Setelah menjadi tentara, Pratu Ginanjar di tempatkan di Batalyon Infanteri 406/Candra Kusuma.
"Dinas di Kodam IV, di Purbalingga," ungkapnya.
Baca juga: Sebelum Pratu Ginanjar Gugur dalam Serangan KKB, Teman Ungkap Pesan: Akhir-akhir Ini Minta Didoain
Dede meminta kepada seluruh warga Indonesia untuk mendoakan almarhum anaknya.