ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Puasa Ramadan 2021

Jelang Bulan Ramadan, Ini Landasan Hukum Salat Tarawih 11 dan 23 Rakaat

Mana yang lebih afdol pelaksanaan shalat tarawih di masjid atau di rumah? Berapa rakaat yang harus dikerjakan?

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ILUSTRASI - Sejumlah warga melaksanakan salat tarawih pertama Ramadhan 1441 H di Masjid Jami Al Ma'wa, Karang Tengah, Tangerang, Banten, Kamis (23/4/2020). Usai Pemerintah menetapkan 1 Ramadhan 1441 H jatuh pada hari Jumat (24/4/2020), warga melakukan salat tarawih dengan menerapkan physical distancing cegah Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Menurut Syamsul, dalam pelaksanaan shalat tarawih dengan menggunakan 23 rakaat, juga terdapat dasar-dasar yang menjadi landasannya.

Pertama, sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Ia meriwayatkan bahwa Rasulullah shalat tarawih di bulan Ramadhan sendirian sebanyak 20 rakaat. (HR Baihaqi dan Thabrani).

Kedua, hadis yang diriwayat oleh Ibnu Hajar, "Rasulullah shalat bersama kaum muslimin sebanyak 20 rakaat di suatu malam Ramadhan."

Ketiga, dalam sejarah Islam, Khalifah Umar bin Khattab menyelenggarakan shalat tarawih dan witir 23 rakaat. Hal ini dapat dilihat di dalam kitab al-Muwaththa’ Yazid bin Huzaifah yang berkata:

"Kaum muslimin pada masa Umar bin Khattab melakukan shalat tarawih (dan witir) di bulan Ramadan sebanyak 23 rakaat."

Hal ini dilanjutkan pada masa khalifah Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib dan menyebar ke berbagai penjuru dunia.

Baca juga: Jadwal Salat, Buka Puasa, dan Imsakiyah 5 Maret 2021 untuk Wilayah Palembang

Tak masalah

Umat Islam saat melaksanakan Shalat Tarawih berjamaah pertama di Masjid Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/5/2018).
Umat Islam saat melaksanakan Shalat Tarawih berjamaah pertama di Masjid Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/5/2018). ((KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG))

Dengan demikian jelas, bahwa umat Islam yang melaksanakan shalat tarawih dan witir 11 rekaat atau yang 23 rakaat, sama-sama memiliki landasan, dan bukan karena nafsu.

Menurut Syamsul, perbedaan pendapat adalah rahmat, dan perlu saling menghargai.

"Begitu juga soal dua rekaat salam atau empat rakaat salam, sama-sama memiliki landasan," kata Syamsul.

Dalam shahih Bukhari (hadis nomor 990) dan shahih Muslim (nomor 749), ada sebuah hadis, Nabi bersabda:

"Shalat al-lail matsna, matsna", artinya "shalat malam itu dua rakaat, dua rakaat."

Syamsul mengungkapkan, perbedaan ini adalah wajar, dan disinilah pentingnya toleransi dan menghargai perbedaan pendapat.

Oleh karena itu imbuhnya, jangan sampai kesucian Ramadhan terkotori oleh adu argumen dan saling menyerang dengan dalil hanya karena perbedaan dalam pelaksanaan tarawih.

"Setiap muslim berhak mengatakan bahwa pemahamannya benar, tetapi tanpa harus menyalahkan muslim yang berbeda pandangan," pungkas dia.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Shalat Tarawih di Rumah, Pilih 11 atau 23 Rakaat? Simak Penjelasan Lengkapnya"

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved