ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

TNI Temukan Tempat Persembunyian KKB Papua, Ada Gua dan Rumah Pohon yang Dijadikan Pos Tinjau

TNI berhasil menemukan tempat yang diduga kuat merupakan persembunyian KKB Papua berupa gua dan rumah pohon yang dijadikan sebagai pos tinjau.

(TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI)
Ilustrasi KKB di Papua - TNI berhasil menemukan tempat yang diduga kuat merupakan persembunyian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. 

"Jadi, jangan dibayangkan seperti foto mereka di medsos, yang bergerombol puluhan atau ratusan orang dan semuanya bersenjata," kata Suriastawa melalui keterangan resminya pada Senin (8/3/2021).

Baca juga: Kapolda Papua akan Gunakan Tindakan Persuasif hingga Represif untuk Hadapi KKB

Suriastawa mengatakan, jumlah personel KKB yang melakukan serangan gerilya biasanya berjumlah 5 sampai 7 orang.

Dari jumlah tersebut, paling banyak hanya dua orang yang membawa senjata api.

"Dalam aksi gerilyanya, dari 5-7 orang hanya 1 atau 2 yang bersenjata dan bila terjadi kontak senjata," ucap Suriastawa.

Ketika kontak senjata terjadi dan ada satu atau dua personel KKB yang terluka atau tewas, maka personel yang selamat langsung menjalankan tugasnya membawa kabur senjata api.

"Orang yang selamat bertugas membawa kabur senjata," ujarnya.

Setelah itu, mereka mendokumentasikan rekannya yang tewas tersebut untuk kemudian diunggah di media sosial.

Postingan itu biasanya dibumbui narasi bahwa korban adalah warga sipil.

Baca juga: 1 KKB Tewas dalam Baku Tembak dengan TNI di Intan Jaya, 1 Lainnya Kabur Bawa Senjata

"Mereka kemudian memposting di medsos mereka bahwa korban adalah warga sipil karena tidak bersenjata," tutur Suriastawa.

Lebih lanjut, Suriastawa mengatakan, KKB meeupakan salah satu sayap gerakan Organisasi Papua Merdeka.

Namun, masih ada dua gerakan lagi yakni sayap politik dan kelompok klandestin.

Suriastawa melanjutkan, ketiga sayap gerakan tersebut memanfaatkan media sosial atau medsos untuk saling berkomunikasi.

Biasanya, mereka berkomunikasi untuk merencanakan aksi.

Selain itu, juga untuk menyebarkan berita bohong.

Hal itu dilakukan untuk membentuk opini publik, sehingga membuat citra buruk tentang pemerintahan Indonesia, termasuk TNI-Polri terkait persoalan Papua.

Baca juga: Danton KKB Ferry Ellas Tewas setelah Kontak Senjata, TNI-Polri Temukan Video Baku Tembak di HP-nya

Sumber: Tribun Palu
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved