Puasa Ramadan 2021
Hukum Salat Tahajud setelah Salat Witir di Bulan Ramadan, Bolehkah? Simak Penjelasan Ustaz
Bolehkah melaksanakan salat tahajud jika sebelumnya kita sudah melakukan salat witir di Bulan Ramadan?
TRIBUN-PAPUA.COM - Bolehkah melaksanakan salat tahajud jika sebelumnya kita sudah melakukan salat witir?
Menurut Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi, salat tarawih merupakan istilah lain salat tahajud di Bulan Ramadan.
Sedangkan salat witir merupakan salat penutup yang hukumnya sunah.
Namun, bagaimana jika kita sudah melakukan salat witir dan ingin kembali melakukan salat tahajud lagi?
Menurut Ustaz Wahid Ahmadi, tidak apa-apa kembali melakukan salat tahajud.
"Boleh, tidak apa-apa, jika sudah melakukan salat witir namun masih ingin melakukan salat tahajud, tak masalah," ujar Ustaz Wahid Ahmadi kepada TribunPapua.com.
Namun diingatkan, untuk tak perlu lagi melaksanakan Salat Witir.
"Tak perlu ditutup kembali dengan witir," pungkasnya.
Baca juga: 25 Ucapan Selamat Puasa Ramadan, Cocok Dibagikan Lewat WA, Facebook, dan Instagram
Tata Cara Salat Tahajud
Berikut Panduan Salat Tahajud, dihimpun dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Muhammad Syukron Maksum.
1. Niat salat Tahajud
صَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatat tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya:
“Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah”
2. Setelah itu, lakukan salat 2 rakaat dengan 2 kali sujud dan 1 kali salam. Kemudian lakukan pengulangan salat 2 rakaat jika ingin mengikuti kebiasaan Rasulullah Saw.
3. Dzikir dan doa. Tidak ada kewajiban untuk membaca doa tertentu setelah mengerjakan salat tahajud. Yang perlu dilakukan adalah berdzikir dan memohon ampunan kepada Allah SWT serta berserah diri kepada Allah SWT.
Baca juga: Bacaan Doa Buka Puasa di Bulan Ramadan dan Tata Cara Berbuka Menurut Tuntunan Rasulullah
Doa setelah Salat Tahajud
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.
Artinya:
“Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.”
Dalam hadis Bukhari dinyatakan, bahwa Rasulullah SAW jika bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud membaca doa:
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Baca juga: Simak Tata Cara Salat Witir dan Bacaan Niatnya, untuk Ibadah di Bulan Ramadan
Artinya:
“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya.
Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar.
Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum.
Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.
Berikut ini artikel tentang Ramadan
(TribunPapua.com)(Tribunnews.com/Tio)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bacaan Doa Setelah Salat Tahajud, Berikut Tata Cara dan Keutamaannya