Alex Hesegem Menurut Pendeta Utrecht Rumbino: Beliau Mampu Menyatukan Gunung dan Pesisir Papua
Alex Hesegem dinilai mampu menyatukan masyarakat pegunungan dan pesisir Papua. jenazahnya akan dimakamkan di TMP Trikora Jayapura, Rabu (23/6/2021).
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Kepergian mantan Wakil Gubernur Papua Alex Hesegem menjadi duka tersendiri bagi Pendeta Utrecht Rumbino (53).
Utrecht berlinang air mata saat menceritakan sosok Alex Hesegem yang merupakan teman masa mudanya.
Kepada Tribun-Papua.com di rumah duka Komplek Perumahan DPR Papua, Jalan Baru Kota Raja, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Minggu (20/6/2021) malam, Utrecht mengenal Alex sebagai pribadi yang humoris.
Dikatakan, Alex mampu menyatukan masyarakat pegunungan dan pesisir Papua.
"Beliau (Alex Hesegem) ialah kawan masa muda saya. Tidak kaku dan punya selera humor tinggi, bahkan sampai ia menjabat sebagai orang nomor dua di Provinsi Papua," kenang Utrecht.
Disinggung soal awal mula berkenalan, Utrecht mengatakan, dirinya kenal dan dekat dengan almarhum saat berada di Kota Jayapura pada 1970 silam.
Ketika itu, kedua sahabat ini sama-sama aktif sebagai pemuda gereja.
Baca juga: Alex Hesegem Pernah Kalahkan Lukas Enembe di Pilkada Papua

Menurut Utrecht, Alex Hesegem juga dikenal sebagai pribadi yang suka menyantuni rumah ibadah, khususnya gereja dan masjid semasa kepemimpinannya.
Berurai air mata, Utrecht menceritakan bagaimana seorang Alex memiliki hati yang besar untuk dunia pendidikan di Papua.
"Suatu waktu kami duduk makan bersama, dan saya katakan kepada beliau (Alex Hesegem), periode kedua harus ada bukti nyata di bidang pendidikan," tuturnya.
Setelah perbincangan dari sesama teman sebaya itu, Alex terus fokus dan konsisten memperhatikan sumber daya manusia asli Papua.
Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ottow dan Geissler Jayapura, ialah buah dari ide pemikirannya yang punya hati untuk pendidikan manusia Papua.
Selama 51 tahun menjalin pertemanan, Utrecht dan Alex diketahui tidak pernah terlibat dalam permusuhan. Keduanya selalu rukun dan harmonis.
Utrecht juga menyampaikan rasa harunya, ketika mendengar kabar kepergian sahabat karibnya itu.