COVID
78 Karyawan Sudah Divaksin, Gramedia Jayapura Tetap Perketat Protokol Kesehatan Covid-19
Gramedia Jayapura terus mengantisipasi kasus Covid-19 dengan mewajibkan seluruh karyawan mengikuti vaksinasi guna mencegah penyakit tesebut
Penulis: Zaneta Chrestella Mirino | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tirza Bonyadone
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Kasus Covid-19 masih terus mencuat, Pemerintah Provinsi terus berupaya mengantisipasi penyakit tersebut.
Guna mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19 di Provinsi Papua, pemerintah setempat kembali tengah melakukan rapat dengan sejumlah stakeholder, Rabu (23/6/2021).
Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Dance Yulian Flassy, mengatakan pihaknya akan menggelar rapat untuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara mikro di Papua.
Pencegahan virus corona tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, badan usaha yang bersentuhan langsung dengan konsumen juga melakukan berbagai upaya untuk mencegah virus ini.
Seperti Gramedia Jayapura, sejak merebaknya Covid-19 pada Maret 2020, mereka menerapkan protokol kesehatan sesuai panduan dari Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Pengunjung Toko Buku Gramedia Antusias Berfoto di Booth Instagram Tribun Papua
Gramedia Jayapura menyediakan tempat cuci tangan dan alat tes suhu persis didepan pintu masuk.
Setiap pengunjung wajib mencuci tangan didepan toko buku dan tes suhu sebelum masuk kedalam toko.
Saat toko buka hingga tutup, Satpam selalu berdiri didepan pintu masuk mengarahkan pengunjung untuk mencuci tangan dan tes suhu.

Store Manager Gramedia Jayapura, Guido Silvester Adrian C kepada Tribun-Papua.com melalui telepon selulernya, Rabu (23/6/2021) mengatakan 78 karyawannya sudah dua kali vaksin.
Baca juga: Promo Gramedia Sambut HUT ke-75 RI, Ada Diskon hingga Rp 75.000
Menurut dia, vaksinasi pertama mengikuti program Gubernur dan vaksin kedua di Wali Kota Jayapura. Vaksinasi pertama dilakukan sejak April 2021.
Kemudian, lanjut dia, vaksinasi kedua pada Mei 2021. Jenis vaksin yang didapat yaitu vaksin jenis sinovac. Selama vaksinasi, tidak ada karyawan yang pingsan, hanya saja ada yang merasa cepat lapar.
"Semuanya aman, baik vaksinasi pertama maupun vaksin kedua, semuanya aman, tapi ada yang merasa lapar dan ngantuk waktu vaksin pertama," katanya.
Selebihnya aman, menurut dia, tidak terjadi apa-apa pada saat divaksin, tak ada karyawan yang pusing, demam, dan muntah-muntah.
"Tidak ada yang menolak divaksin, karena kami mendukung program pemerintah supaya tercapai 70 persen penduduk Indonesia yang di vaksin," ujarnya.
"Jadi, kami mendukung, selain itu juga demi keamanan dan kenyamanan customer untuk berbelanja ditempat kami," tambah dia. (*)