ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Minta Warga Tak Terprovokasi Polemik Plh Gubernur Papua, Lukas Enembe Tunggu Putusan Presiden Jokowi

Melalui juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus, Lukas meminta masyarakat tak memberi ruang kepada pihak yang ingin menunggangi isu tersebut.

Editor: Claudia Noventa
(KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)
Gubernur Papua Lukas Enembe - Update, Kini, melalui juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus mengatakan, Lukas meminta masyarakat tak memberi ruang kepada pihak yang ingin menunggangi isu tersebut. 
TRIBUN-PAPUA.COM - Gubernur Papua Lukas Enembe meminta masyarakat tak memberi ruang kepada pihak yang ingin menunggangi isu terkait polemik penunjukan Sekretaris Daerah Provinsi Papua Dance Yulian Flassy.
Diketahui, polemik penunjukan Sekretaris Daerah Provinsi Papua Dance Yulian Flassy sebagai pelaksana harian (Plh) Gubernur Papua masih diperbincangkan.
Bahkan, beberapa seruan unjuk rasa dan sejumlah video yang mengeluarkan pernyataan bernada provokasi beredar di media sosial usai penunjukan Dance Yulian Flassy sebagai Plh Gubernur Papua.
Kini, melalui juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus mengatakan, Lukas meminta masyarakat tak memberi ruang kepada pihak yang ingin menunggangi isu tersebut.

Baca juga: Minta Kemenkominfo Pastikan Papua-Papua Barat Terlayani Program Tol Langit, Ini Pesan Maruf Amin

Baca juga: Satgas Nemangkawi Rilis Catatan Aksi KKB dari Januari hingga Juni 2021: Pembakaran hingga Pembunuhan

Sebagai gubernur, Lukas Enembe tak ingin masyarakat menjadi korban.

"Gubernur Papua Lukas Enembe melihat dan memantau kondisi rakyatnya di Papua pascaberita menyoal penunjukan Plh Gubernur Papua mengisi ruang-ruang publik melalui media massa maupun media sosial," kata Rifai di Jayapura, seperti dikutip dari Antara, Minggu (27/6/2021).

Menurut Rifai, Lukas Enembe memohon agar masyarakat Papua menghentikan segala rencana untuk turun ke jalan atau kegiatan lain yang memicu kerumunan.

Apalagi, rencana itu dilakukan saat kasus Covid-19 sedang meningkat di sejumlah daerah.

"Gubernur Papua Lukas Enembe berpesan ingin meninggalkan legacy yang baik kepada rakyatnya dan penerusnya, oleh karena itu, tidak menginginkan adanya friksi yang timbul di tengah masyarakat," ujarnya.

Ia menjelaskan Gubernur Lukas Enembe akan tetap menghormati konstitusi dan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Lukas, kata Rifai, juga berharap masyarakat melakukan hal yang serupa.

"Perlu ditekankan sekali lagi bahwa persoalan pengisian jabatan Wakil Gubernur Papua akan dimulai prosesnya setelah masa duka 40 hari terlewati dan koalisi partai politik pendukung Lukas Enembe-Klemen Tinal bertemu," katanya.

Baca juga: TNI AL Tunda Latihan Armada Jaya 2021 demi Fokus Bantu Pemerintah Perangi Pandemi Covid-19

Terkait dugaan adanya malaadministrasi dalam penunjukan Plh Gubernur Papua, kata dia, Lukas telah merespons cepat sesuai prosedur kepada Presiden Joko Widodo.

"Gubernur Papua meyakini Presiden Joko Widodo dikenal sebagai sosok yang memahami suara hati masyarakat Papua, dengan kearifan yang dimiliki tentu diharapkan agar dapat bijak memutuskan sesuatu yang sesuai dengan harapan dan keinginan rakyat Papua," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri menunjuk Sekda Papua Dance Yulian Flassy sebagi Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Papua guna menjaga kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

Hal ini mengingat Gubernur Papua Lukas Enembe tengah melaksanakan pengobatan di Singapura karena sakit. Sedangkan pada 21 Mei 2021 lalu, Wakil Gubernur Klemen Tinal meninggal dunia.(*)

Berita terkait lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Lukas Enembe Minta Masyarakat Tak Terprovokasi dengan Polemik Plh Gubernur Papua

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved