HUT BHAYANGKARA
1 Juli Diperingati Sebagai Hari Bhayangkara, Ini Sejarah Singkat Polri
Istilah Bhayangkara diserap dari bahasa Sansekerta yang memiliki makna pasukan elite, saat masa Majapahit yang bertugas mengawal raja.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Roy Ratumakin
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Setiap tanggal 1 Juli diperingati sebagai Hari Bhayangkara, yang merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara.
Istilah Bhayangkara diserap dari bahasa Sansekerta yang memiliki makna pasukan elite, saat masa Majapahit yang bertugas mengawal raja, serta keluarga inti kerajaan.
Dikisahkan Gajah Mada pernah menjabat anggota pasukan Bhayangkara dan pernah menyelamatkan Raja Majapahit, dari ancaman.
Baca juga: Polda Papua Barat Gelar Apel Gabungan Atasi Gangguan
Selain bertugas sebagai pengawal pribadi raja dan keluarga kerajaan, pasukan Bhayangkara di masa Majapahit juga memiliki tugas lain, untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sehingga tidak timbul ancaman yang memiliki potensi untuk mengusik stabilitas kerajaan.
Di era kini, istilah Bhayangkara kemudian diadopsi oleh Polri.
Sedangkan menurut, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Bhayangkara didefinsikan sebagai pangkat golongan tamtama dalam kepolisian di bawah bintara yang mencakupi golongan.
Golongan tersebut ialah bhayangkara utama satu, bhayangkara utama dua, bhayangkara utama muda, bhayangkara kepala, bhayangkara satu, dan bhayangkara dua.
Awal mula terbentuknya Polri sudah terlihat dari zaman penjajahan Belanda dan memasuki masa pendudukan Jepang.
Berdasarkan catatan sejarah, 2 hari setelah Indonesia merdeka, persisnya 19 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), membentuk Badan Kepolisian Negara (BKN).
BKN inilah yang merupakan embrio Polri saat ini.
Dikutip dari website resmi Polri, institusi kepolisian semula di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara. (*)