Menyeramkan, Suara Tangisan dan Minta Tolong, Pasca Tewasnya Janda Tanpa Busana di Argapura Jayapura
Tewasnya wanita berusia 42 tahun di Argapura, meninggalkan mistri, kerap terdengar suara minta tolong dan tangisan dari rumah korban, lokasi kejadian.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Kasus tewasnya Sriwati alias Mbak Evi di rumahnya yang diduga korban pemerkosaan dan pembunuhan, meninggalkan kesan menyeramkan bagi warga di Jalan Tongkol,, Argapura Bawah Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.
Menurut sebagian warga, kasus kematian tidak secara wajar, maka akan menjadi hal cukup mistis.
Baca juga: 2 Hari Tewasnya Janda Tanpa Busana di Argapura Jayapura, Masih Misteri
Sepeti kematian Mbak Sriwati alias Mbak Evi yang ditemukan tewas tanpa busana di dalam rumahnya, Jumat (9/7/2021) lalu.
Menurut keterangan salah seorang remaja, malam hari pasca Mbak Evi ditemukan tewas, dirinya mendengar ada tangisan dari rumah korban.
Baca juga: Di Argapura, Seorang Wanita Ditemukan Tewas Usai Dirudapaksa
Baca juga: Korban Sempat Minta Tolong Sebelum Dirudapaksa dan Dibunuh di Argapura
“Takut, kalau lewat samping rumahnya korban, terdengar suara minta tolong dari dalam,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, ketika melintas di malam hari pun, kerap mendengar bunyi kaca pecah bahkan tangisan wanita .
“Sudah tiga kali lewat, ada suara minta tolong, terus ada suara pecah kaca dan tangisan wanita,” bebernya.

Pria yang enggan disebutkan namanya itu, memilih melintas di jalur lainnya.
“Kalau mau keluar malam, mending saya putar lewat atas kaka, takut kalau lewat rumah itu,” bebernya sambil tersenyum
Sebelum ditemukan tewas tanpa busana di dalam rumahnya, Mbak Sri sempat menghubungi beberapa rekannya untuk meminta pertolongan.
WhatsApp terakhir korban menyebutkan para pelaku sudah mulai memasuki rumah dengan mencungkil jendela.
Tidak berselang lama korban kembali mengirimkan pesan bahwa para pelaku sudah mulai mendobrak pintu kamar.

Berdasarkan keterangan saksi, Ny.Komang korban sempat meminta tolong melalui panggil telepon seluler.
Namun saat ini sudah tengah malam, sehingga tidak dapat merespon panggilan korban.
"Saya baru sadar kalau korban telpon saat subuh," jelasnya.
Ia menjelaskan ketika hendak menginformasi, hp korban sudah tak lagi aktif.
"Kami coba datangi rumah Mbak Evi tapi kondisinya rusak," bebernya.
Melihat kejadian tersebut serta curiga lantaran tidak ada respon, saksi berinisiatif menelpon aparat.

"Kami telepon polisi, selanjutnya kami kaget kalau korban sudah tidak bernyawa," ucapnya sembari mengingat kebaikan korban.
Sementara itu saksi lainnya Hendra menyebutkan aksi tersebut bukan baru sekali dialami korban.
"Dua hari sebelum sempat terjadi aksi percobaan pencurian tapi gagal setelah polisi datang," ucapnya.
Ia pun menyebutkan, lokasi tempat tinggal korban kerap sering dijadikan pesta minuman keras.
"Depan sama gedung samping rumah korban sering jadi tempat miras, bahkan aksi Pemalang pemuda setempat," ucapnya.
Adapun barang bukti yang diamankan 1 buah celana dalam warna biru, 1 buah celana pendek korban, 1 botol Aqualala, 1 besi pipa dengan panjang 2,80 cm, 1 buah fiting lampu, 1 buah ATM Bank Syariah Mandiri dan 1 Buah ATM BNI.

Kasat Reskrim Polresta Jayapura Kota AKP Hendry M Bawilling ketika dikonfirmasi, menyebutkan pihaknya masih terus bekerja.
“Kami masih dalami terus,” jelasnya, ketika dikonfirmasi, Minggu (11/7/2021) ucapnya.
Nasib naas dialami Sriwati alias Mbak Evi, ini ditemukan tewas di dalam rumahnya dengan kondisi tanpa busana, Jumat (9/7) pagi.
Selain menjadi korban pemerkosaan korban juga mengalami kekerasan fisik.
Hal itu terbukti dari beberapa luka di tubuh korban.