ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

TOLAK OTSUS

Demo Tolak Otsus Papua di Tengah Pandemi Berujung Ricuh, 23 Mahasiswa Ditangkap

Massa melakukan pelemparan batu kepada aparat lantaran tidak terima dibubarkan. Tak pakai masker dan berbahaya jadi kluster penularan Covid-19.

Tribun-Papua.com/Ridwan Abubakar Sangaji
Sejumlah orang peserta aksi demo anarkis di depan kampung Universitas Cenderawasih (Uncen) saat diamankan di Mapolresta Jayapura Kota. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Massa demo tolak keberlangsungan Otonomi Khusus (Otsus) di kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua, berujung ricuh.

Massa yang terdiri dari mahasiswa melakukan pelemparan batu kepada aparat lantaran tidak terima dibubarkan.

Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Gustav Robby Urbinas mengatakan pembubaran dilakukan karena aksi tersebut tidak mengantongi ijin.

"Tidak ada ijin maka kewenangan kami ya dibubarkan," kata Kapolresta kepada Tribun-Papua.com melalui gawainya, Rabu (14/7/2021) siang.

Baca juga: Pascademo Mahasiswa Uncen Tolak Otsus, Abepura Dijaga Ketat Personil TNI/Polri

Selain itu, Gustav menyatakan aksi demo tersebut telah melanggar protokol kesehatan. Bahkan, pihaknya tak memberikan izin keramaian sepanjang pandemi Covid-19.

“Sudah jelas, tidak ada demo di masa pandemi, apalagi aksi tadi ratusan orang berkumpul tidak memakai masker dan menjaga jarak,” tegasnya.

Aparat keamanan saat bersiaga di depan kampus Universitas Cenderawasih (Uncen).
Aparat keamanan saat bersiaga di depan kampus Universitas Cenderawasih (Uncen). (Humas Polresta Jayapura)

Sebanyak 23 orang mahasiswa ditagkap, lalu digelandang ke Mapolresta Jayapura Kota untuk diproses hukum.

"Koordinator serta provokator pelemparan sudah kami amankan," ujarnya.

Gustav menyebut sebanyak 447 personil gabungan polisi dan TNI dikerahkan untuk membubarkan aksi tersebut.

Adapun ratusan aparat itu terdiri dari Polresta Jayapura Kota, Polda Papua, dan Kodam XVII/Cenderawasih.

“1x24 jam kami akan lakukan pemeriksaan baik terhadap koordinator maupun provokasi pelemparan,” jelas Gustav. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved