Operasi Militer di Kabupaten Puncak Papua, Mahasiswa se-Jawa dan Bali Keluarkan Pernyataan Sikap
"Kami mahasiswa Puncak se-Jawa dan Bali mengutuk keras, segala bentuk peperangan yang mengakibatkan kesengsaraan bagi warga," kata Itinus Wakerkwa.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Roy Ratumakin
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Puncak Papua (IPMAP) se-Jawa dan Bali, mengeluarkan pernyataan sikap, dalam menanggapi krisis kemanusiaan, yang sedang terjadi di Kabupaten Puncak Provinsi Papua.
Pernyataan sikap tersebut, dilakukan dalam konferensi pers yang berlangsung di Asrama Papua Kamasan III Surabaya, Rabu (14/7/2021).
"Kami mahasiswa Puncak se-Jawa dan Bali mengutuk keras, segala bentuk peperangan yang mengakibatkan kesengsaraan bagi warga," kata koordinator aksi Itinus Wakerkwa kepada Tribun-Papua.com, Kamis (15/7/2021)melalui sambungan telepon selularnya.
Baca juga: Ini Kata Dokter, Usai angkat 3 Proyektil dari Perut Polisi Korban Penembakan KKB di Yahukimo
Itinus bersama mahasiswa lainnya meminta, agar konflik yang terjadi segera dihentikan, demi kedamaian di tanah Papua, khususnya di Kabupaten Puncak.
Dalam keterangan pers yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis (15/7/2021), sejak November 2020, hingga Juni 2021 tercatat sembila warga sipil, menjadi korban tewas penembakan.
Ha itu diakibatkan, karna kontak senjata yang terjadi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Juga dalam operasi itu, pasukan TNI-Polri melakukan serangan udara dan darat, dengan menggunakan tiga helikopter.
Hal itu mengakibatkan 833 warga sipil dari 5 distrik, 26 kampung dan 26 gereja, yang mengungsi ke hutan, dan beberapa kabupaten terdekat. (*)