ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Fakta 5 Petugas Lakukan Pungli di Pos Penyekatan PPKM, Tarik Uang dari Sopir Truk hingga Rp 50 Ribu

Lima petugas di pos penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Sumatera Selatan diduga melakukan pungutan liar (pungli).

Editor: Claudia Noventa
TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA
Lima oknum pegawai honorer dari sejumlah dinas di Kabupaten Ogan Ilir ditangkap karena melakukan pungli di Pintu Masuk Tol Kramasan (Palembang-Lampung) Kabupaten Ogan Ilir. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Poli menangkao lima orang petugas yang melakukan pungutan liar (pungli) di Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Sumatera Selatan.

Diketahui, lima orang petugas tersebut bertugas di pos penyekatan di pintu Tol Keramasan (Palembang-Lampung), Kabupaten Ogan Ilir.

Kelima orang tersebut merupakan tenaga honorer dari sejumlah instansi.

Mereka adalah B (23) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir, H (39) dan NP (19) dari Dinas Perhubungan Ogan Ilir.

Lalu, ARR (27) dan NK (21) dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Ogan Ilir.

Baca juga: Orangtua Meninggal Terpapar Covid-19, Bocah 10 Tahun di Kutai Barat Bingung: Ayah Ibu Kan Masih Muda

Baca juga: Stok Oksigen Habis, Pasien Covid-19 di Lembata NTT Meninggal di Bangku Puskesmas

Incar Sopir Truk

Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan Kombes Hisar Siallagan menjelaskan, para pelaku mengincar para sopir truk.

Korban mereka adalah sopir yang tidak dapat menunjukkan sertifikat vaksin maupun hasil swab antigen.

Dokumen tersebut adalah syarat untuk melewati wilayah perbatasan.

Uang yang diminta oleh para pelaku bervariasi, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 50.000. Jika bersedia membayar, pengemudi truk diperbolehkan melanjutkan perjalanan.

“Korban adalah para sopir yang sekarang ini sudah tidak lagi di Palembang. Maka kita gali keterangan dari yang bisa kita dapat. Mulai dari teman-temannya yang berjaga di pos penyekatan, kemudian dari pelaku itu sendiri,” ucap Hisar, Kamis (22/7/2021), dilansir dari TribunSumsel.

Beraksi Berlima

Hisar mengatakan, tidak ada keterlibatan orang lain dalam aksi para pelaku.

"Tidak ada keterlibatan yang lain, mereka beraksi berlima. Kita akan perketat pengawasan agar kejadian ini tak lagi terulang," terangnya.

Menurut salah seorang pelaku, B, dia telah melakukan pungli pada 13, 16, dan 19 Juli 2021. Uang yang didapatkannya sebesar Rp 290.000.

"Inisiatif sendiri, tak ada yang memerintahkan. Baru tiga kali," ujarnya di Markas Polda Sumatera Selatan.

Saat ditanyai alasan melakukan pungli karena gaji sebagai honorer tidak cukup, B menyangkalnya.

“Tidak kurang,” jelasnya.

Baca juga: Fakta Bocah 15 Tahun Dijual ke Malaysia, Disiksa Majikan hingga Keluarga Diminta Tebusan Rp 30 Juta

Ditetapkan Tersangka

Lima orang pelaku yang sudah ditangkap oleh aparat kepolisian itu kini ditetapkan sebagai tersangka.

Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan Kombes Hisar Siallagan menjelaskan, kelima tersangka dikenakan Pasal 368 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Juncto Pasal 64 atau Pasal 421 KUHP Juncto Pasal 64 KUHP tentang Pungutan Liar.

"Sangat disayangkan, di masa pandemi yang begitu menghantam masyarakat, justru ada pihak-pihak yang melakukan perbuatan tersebut," tuturnya.

Viral di Media Sosial

Aksi pungli di pos penyekatan PPKM di pintu Tol Keramasan itu sempat terekam. Videonya lantas viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 1,2 menit itu, terlihat seorang oknum petugas berseragam BPBD yang menghampiri sopir truk.

Lantas, terdengar pembicaraan mengenai uang agar dapat melintas. Uang yang disebutkan sebesar Rp 50.000.(*)

Berita terkait lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pungli di Pos Penyekatan, Petugas Minta Uang hingga Rp 50.000, Ini Incaran Pelaku

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved