Persipura
Partai Paling Berkesan Bagi Boaz, Kala Persipura Kalahkan Persija di Partai Final 2005
2005 memang menjadi moment bersejarah bagi Persipura setelah tertidur sangat lama usai penggabungan kompetisi Galatama dan Perserikatan.
Penulis: Arni Hisage | Editor: Roy Ratumakin
Bagi Persipura, moment bersejarah tersebut wajib dimanfaatkan dengan baik untuk kembali ke tanah Papua merangkul piala bergengsi yang belum pernah diraihnya.
Bahkan Gubernur Papua Jaap Solossa saat itu secara khusus datang ke Senayan. Ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Persipura Jayapura.
Sebelum kick-off, ia sempat melakukan seremoni berkeliling stadion bersama Gubernur DKI Jakarta yang juga Pembina Persija, Sutiyoso untuk menurunkan tensi panas para suporter menjelang laga final.
Sejak menit awal pertandingan berlangsung sengit, tensi partai final membuat jual beli serangan terjadi, Persija berhasil unggul terlebih dahulu lewat gol Agus Indra menit ke-10.
Baca juga: Persija vs PSS Sleman Jadi Laga Pembuka Liga 1 2021
Persipura tak tinggal diam, langsung menyamakan kedudukan pada menit ke-18 lewat kaki Boaz Solossa, skor 1-1 hingga istirahat turun minum.
Persija langsung tancap gas di babak kedua, Macan Kemayoran berbalik unggul lewat lesatan gol Francis Wewengkang pada menit ke-55'.
Anak asuh Rahmad Darmawan berhasil memaksakan perpanjangan waktu usai Korinus Figkreuw mencetak gol, dua menit sebelum waktu normal usai, skor imbang 2-2 untuk kedua kesebelasan.
Para pemain Persipura berhasil memastikan gelar juara pertamanya usai Ian Louis Kabes mencetak gol dimenit ke-101 di waktu perpanjangan.
Wasit Jimmy Napitupulu meniupkan peluit panjang menggenapi Tim Mutiara Hitam sebagai kampiun baru Liga Indonesia 2005 tepat dihadapan ratusan ribu suporter tim lawan yang tertunduk lesu atas skor akhir 2-3 untuk kemenangan Persipura.
Masyarakat Papua berpesta besar-besaran sejak kemenangan Persipura hingga kedatangangnya disambut bak pahlawan yang harkat dan martabat orang Papua.
Kala itu warga berbaju merah hitam tumpah ruah di sepanjang jalan dari Bandara Sentani menuju pusat Kota Jayapura.
Kurang lebih 12 jam lamanya, warga mengarak skuad Mutiara Hitam dengan lautan manusia merayakan capaian Persipura Jayapura membawa trofi juara kompetisi kasta tertinggi pertamanya ke bumi Cendrawasih. (*)