KKB Papua
Goliat Tabuni Pernah Sandera dan Bunuh Satu Anggota Polri Dengan Cara Sadis
Goliat Tabuni Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dikenal kejam, satu anggota Polri pernah disabdera lalu di bunuh
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Nama Goliat Tabuni tidak asing lagi di Papua, dirinya dikenal sebagai Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang kerap melakukan aksi kejahatan bagi warga sipil maupun TNI dan Polri sejak tahun 2004.
Dia dilantik sebagai Panglima Tentara Pembebasan Nasional (TPN)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada tanggal 11 Desember 2012, di Tingginambut Puncak Jaya Papua.
Baca juga: Inilah Sepak Terjang Goliat Tabuni, Pimpinan KKB Yang Tembak Perwira TNI di Puncak Papua
Pelantikan ini menyusul KTT TPN-OPM yang dilaksanakan di Markas TPN Perwomi Biak, dari tanggal 1-5 Mei 2012.
Goliat Tabuni dikenal kejam. Dia tak segan membantai warga Papua yang tidak mendukung gerakan separatisme Operasi Papua Merdeka (OPM).
Baca juga: Perwira TNI di Papua Jadi Korban tembak KKB, Untung Nyawa Korban Tertolong
Pada Maret 2015 lalu, Goliat Tabuni sempat dikabarkan menyerahkan.
Saat menyerahkan diri, dia sempat meminta dibuatkan rumah adat Honai.
Akan tetapi kabar itu ternyata tidak benar. Yang menyerahkan diri adalah anak buah Goliat Tabuni.
Baca juga: Warga Pengungsian Pasca Penggerebekan Markas KKB, Sudah Kembali ke Kampungnya
Goliat Tabuni sempat menghentikan petualangannya di Rimba Papua. Dia menjadi seorang pengusaha kayu.
Untuk mendukung usahanya Goliat, pemerintah daerah setempat menyumbangkan mesin pemotong kayu dan bahan bakar minyak (BBM) berupa bensin kepada Goliath Tabuni.
Baca juga: Demo Kelompok Sparatis di Jayapura, Diwarnai Pawai Merah Putih
Tahun 2019 lalu, diketahui kelompok Goliat Tabuni telah meningkatkan eksistensinya dengan cara menewaskan satu anggota Satgas Nemangkawi, Briptu Haidar di Kampung Mudidok, Kabupaten Puncak, Papua.
Briptu Hedar yang merupakan anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Papua harus meregang nyawa setelah beberapa jam disandera kelompok separatis tersebut.