Data Pengguna eHac Bocor
Komisi III DPR Desak Bareskrim Polri Usut Tuntas Bocornya 1,3 Juta Data Pengguna eHAC
Sahroni meminta Bareskrim Polri agar segera mengusut tuntas aktor di balik pembocor eHAC, mengingat data yang bocor adalah data pribadi.
TRIBUN-PAPUA.COM - Data 1,3 juta pengguna aplikasi electronic-Health Alert Card (eHAC) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diduga bocor.
Hal tersebut disampaikan para peneliti siber dari vpnMentor yang menemukan kebocoran data dari aplikasi tersebut karena aplikasi eHAC tidak mempunyai privasi.
Selain itu, protokol keamanan data aplikasi eHAC tidak memenuhi syarat sehingga data sekitar satu juta penggunanya bocor.
Merespons insiden tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni mengaku heran.
Baca juga: Bocornya 1,3 Juta Data Pengguna Aplikasi eHAC, Siapa Harus Tanggung Jawab?
Baca juga: 316 Unit Bus PON XX Papua Tiba di Jayapura
Sahroni mempertanyakan perbaikan sistem pengamanan digital yang dilakukan pemerintah maupun swasta di Indonesia selama ini.

"Saya melihat kebocoran data di Indonesia ini masih tidak ada perubahan, baik swasta maupun pemerintah. Ada saja dara yang bocor dari BPJS, pinjol, nasabah bank, sekarang data eHAC."
"Ini jadi PR yang benar-benar serius buat kita semua, agar meningkatkan upaya pengamanan data pribadi penduduk," kata Sahroni kepada wartawan, Rabu (1/9/2021).
Baca juga: Aplikasi eHAC Milik Pemerintah Diduga Bocor dan Ekspos Lebih dari 1 Juta Data Pribadi
Sahroni meminta Bareskrim Polri agar segera mengusut tuntas aktor di balik pembocor eHAC, mengingat data yang bocor adalah data pribadi lengkap yang sangat penting.
"Sekarang ini bocornya mulai dari nomor KTP, paspor, data tes covid, nomor hp, pekerjaan, bahkan alamat rumah dengan lengkap. Bareskrim Polri harus segera usut tuntas, karena kalau tidak segera, khawatir data penting ini disalahgunakan oknum-oknum tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Selain itu, Sahroni juga menegaskan memburu pelaku pembocor data eHAC lebih penting dibanding memburu pembuat mural yang juga sedang ramai akhir-akhir ini.
"Siber Polri betul-betul harus fokus menangani hal ini, kalau perlu kerahkan tim khusus untuk buru pembocor data eHac ini. Buat saya, mencari pembocor data penting rakyat lebih penting daripada memburu pembuat mural," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wakil Ketua Komisi III DPR Desak Bareskrim Polri Usut Tuntas Bocornya 1,3 Juta Data Pengguna eHAC,