KKB Papua
KKB Brutal Masuk Barak Dokter dan Serang Tenaga Kesehatan di Pegubin
Pada Senin 13 September 2021, terjadi penyerangan dan pembakaran oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang
TRIBUN-PAPUA.COM,JAYAPURA - Pada Senin 13 September 2021, terjadi penyerangan dan pembakaran oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Marselinus Ola Atanila, satu di antara mantri yang bertugas di Puskesmas Kiwirok mengatakan pada pukul 09.10 WIT, KKB semakin brutal dengan memasuki barak dokter dan menyerang nakes yang ada di dalamnya.
Baca juga: Cek Daftar Klasemen Liga 1 2021 Jelang Pekan Ketiga: Bali United Memimpin, Persipura Tersungkur
Merasa di serang, tenaga kesehatan tersebut lari berhamburan keluar dari barak secara terpisah.
“Dokter Restu sempat di hadang dan dipukul dengan besi, kemudian digiring ke jurang dan di tendang ke jurang,”kata Marselus.
Setelah itu, KKB menuju barak tenaga kesehatan yang kedua dimana didalamnya ia bersama, mantri Manuel Abi, mantri Lukas Luji Patra, suster Kristina Sampe Tonapa, suster Katriyanti Tandila dan juga almarhum suster Gabriella Melani.
Baca juga: Eks Juventus Sebut Macan Kemayoran Berlatih Sangat Keras Demi Jegal Bangkitnya Persipura
“Merasa terancam, saya dan rekan-rekan lain bersembunyi di dalam WC, namun keberadaan kami di ketahui sehingga kami berusaha menyelamatkan diri dengan berlari sekuat tenaga,” ujarnya.
Namun, di segala pejuru sudah di kuasai oleh pihak KKB dan KNPB sehingga dirinya dan rekan lainnya terpojok di pinggir jurang.
“Kami akhirnya bersepakat untuk melompot ke jurang. Saya sendiri tersangkut di akar pohon, sedangkan tiga suster lainnya tersangkut rerumputan. Melihat kami melompat, mereka (KKB) tetap mengejar kami hingga ke bawah,”katanya.
Baca juga: Legenda Tinju Hadiri Temu Kangen Dengan Para Atlet, RHP : Ini Bentuk Dukungan Penuh
Dia mengatakan, hanya dirinya saja yang tidak ditemukan sedangkan tiga suster lainnya di temukan dan dibawa ke halaman oleh KKB.
Para suster tersebut dipaksa membuka seluruh pakaiannya. Setelah dibuka, para tenaga kesehatan tersebut disiksa dengan benda tajam hingga pingsan.
Dia sudah tak berdaya, KKB pun membuang para tenaga kesehatan ke dalam jurang. Sayangnya, suster Gabriella Melani simuman dari pingsannya namun sudah tak berdaya.
Baca juga: Update Covid-19 di Papua dan Papua Barat, Kamis 16 September: Total Kasus 56.063
Melihat hal tersebut, kata Marselinus, KKB mulai membunuhnya dengan sejumlah tikaman menggunakan benda tajam ke tubuh suster tersebut dan mendorongnya jatuh lebih dalam ke jurang.
Alkhasil, para nakes tersebut harus berjuang sendiri tanpa ada pertolongan. Tiga hari berselang, para nakes tersebut ditemukan oleh tim gabungan saat melakukan pembersihan dan pencarian atas kasus tersebut.
Baca juga: Tak Main-main di PON XX Papua 2021, Jawa Barat Siapkan Strategi Khusus demi Jadi Juara Umum
Tim gabungan berhasil menyelamatkan para nakes yang masih hidup, sedangkan almarhum suster Gabriella Melani belum bisa dievakuasi karena posisi dari almarhum suster Gabriella cukup jauh.
“Kami akan berupaya untuk mengevakuasi almarhum hari ini dengan peralatan yang sudah dibawa tadi pagi ke Kiwirok. Kalau cuaca mendukung, mungkin bisa langsung diterbangkan ke Jayapura hari ini,” kata Kasdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi. (*)