Covid 19 Papua
Protokol Kesehatan Ketat Diterapkan SMA Negeri 4 Jayapura Menjelang Pembelajaran Tatap Muka
Setelah hampir 2 tahun pembelajaran dilakukan secara daring, . SMA Negeri 4 Jayapura kini telah siap melakukan tatap muka terbatas.
Penulis: Immanuel Borotoding | Editor: Ri
Laporan wartawan Tribun-Papua.com Immanuel Borotoding
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Setelah hampir 2 tahun pembelajaran dilakukan secara daring, . SMA Negeri 4 Jayapura kini telah siap melakukan tatap muka terbatas.
Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Jayapura, Laba Sembiring mengatakan proses pembelajaran tatap muka terbatas nantinya berlangsung tidak lebih dari 4 jam untuk tiap sesinya.
dimana sesi 1 berlangsung dari pukul 7.30 WIT hingga 10.30 WIT.
Baca juga: 1 Keluarga Disekap Kawanan Rampok, Ada yang Diserang saat Salat hingga 1 Korban Tewas Ditusuk
Sesi 2 berlangsung dari pukul 11.30 WIT hingga 14.30 WIT.
"Dalam tiap sesinya tidak terdapat waktu istirahat" ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (25/10/2021).
Kata Simbiring pembelajaran tatap muka hanya dikhususkan untuk mata pelajaran peminatan jurusan.
Sedangkan mata pelajaran lain seperti seni budaya, agama, kewarganegaraan dan sebagainya, dilakukan secara daring.
"Selama pembelajaran tatap muka terbatas berlangsung, protokol kesehatan diterapkan dengan sangat ketat," ujarnya.
Baca juga: Kunci Keberhasilan PTM Berada di Tangan Guru, Orangtua, dan Peserta Didik
Dalam satu kelas Lanjut Simbiring hanya terdiri dari 18 hingga 20 siswa.
"Sekolah mempunyai tim satgas sendiri dan bertugas menyemprotkan disinfektan setelah proses pembelajaran tatap muka berakhir," tutur Simbiring.
berdasarkan surat Kepala Dinas PPAD No. 00335/3535 menjelaskan bahwa bagi siswa-siswi yang ingin mengikuti pembelajaran tatap muka, harus mendapatkan izin dari orang tua.
Selain itu, pihak sekolah juga harus membuat surat tanggung jawab mutlak dan surat permohonan kepada dinas terkait.
Baca juga: 3 Sekolah di Sumbar Diduga Gelar PTM saat PPKM, Polisi Limpahkan ke Satpol PP
Dia berharapannya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, semua pihak bisa saling menjaga sehingga tidak menimbulkan cluster baru. Hal inilah yang akan membawa kita kembali normal jika segala penerapannya berjalan baik dan maksimal.