ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

9 Siswa Sekolah Penerbangan Diduga Jadi Korban Kekerasan, Ada Video saat Dirantai dan Diborgol

Sebanyak 9 siswa sekolah penerbangan di Kota Batam diduga menjadi korban kekerasan di sekolah.

Editor: Claudia Noventa
(Kompas)
Ilustrasi - Sejumlah siswa sebuah sekolah penerbangan di Kota Batam mengaku menjadi korban kekerasan dari pihak sekolah. 

Adapun pengaduan itu disampaikan oleh para orangtua dari siswa yang diduga mengalami penganiayaan di lingkungan sekolah.

Baca juga: Sekolah Penerbangan di Batam Sekap Siswanya: Dianiaya, Diborgol, dan Dirantai Seminggu

Baca juga: Kepala Sekolah akan Laporkan ke Polisi 7 Siswa SMP yang Mabuk saat Jam Pelajaran dan Rusak Fasilitas

Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kota Batam Abdillah mengatakan, pihaknya mendapat laporan dugaan tersebut dilakukan oleh Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Sekolah Penerbangan (SPN) Dirgantara Batam pada beberapa waktu lalu.

Tidak hanya itu, pihaknya bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), juga langsung melakukan pengecekan ke lingkungan sekolah yang beralamat di Komplek Ruko Taman Eden, Batam Kota, Rabu (17/11/2021).

"Dari hasil pengecekan yang kita lakukan, kita temukan fakta yang sesuai dengan bukti yang dibawa oleh para pelapor," kata Abdillah melalui telepon, Jumat (19/11/2021).

Abdillah mengatakan, berdasarkan kesaksian pelapor, kekerasan yang dialami berupa kekerasan fisik dan pemenjaraan dalam sel tahanan.

"Korban tidak hanya mendapat kekerasan fisik tapi juga pemenjaraan bahkan sampai berbulan-bulan," ungkapnya.

Selain bentuk laporan lisan, kata Abdillah, KPPAD Batam juga menerima bukti satu video dan 15 foto yang diduga merupakan siswa SPN Dirgantara Batam yang mengalami penganiayaan di sel tahanan sekolah.

Sel tahanan itu berupa ruang sempit dengan dengan hanya beralaskan karpet biru dan 1 dipan berkasur tanpa alas.

Dalam foto dan video juga menunjukkan beberapa peserta didik yang tengah dalam kondisi diborgol dan dirantai.

Adapula siswa lainnya tampak dalam foto berada di balik jeruji besi sel tahanan sekolah sambil mengenakan baju tahanan berwarna oranye.

Diduga Masih Ada Siswa Lain Alami Hal Serupa

Abdillah juga menyebutkan, diduga masih ada siswa lain yang mengalami hal serupa dari  9 siswa yang telah diketahui. 

"Kami juga menduga bahwa sebenarnya ada siswa lain yang menjadi korban. Tapi saat ini baru hanya 9 orang ini saja yang berani bersuara, mengenai kekerasan yang mereka alami di lingkungan sekolah," jelas Abdillah.

Guna menindaklanjuti tindakan kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah tersebut, pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan Polda Kepri.

Tidak hanya itu, saat ini KPPAD Batam juga tengah menemui Gubernur Kepri guna mempertanyakan fungsi Dinas Pendidikan Kepri dalam hal pengawasan terhadap SPN Dirgantara.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved