ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Bupati Intan Jaya Terus Dekati KKB untuk Redam Konflik: Ada Kelompok Baru yang Tak Jelas Maunya Apa

Pendekatan kepada KKB atau TPN-OPM terus dilakukan Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni untuk meredam konflik kekerasan di wilayahnya.

Tribun-Papua.com/Istimewa
BERJAGA - Aparat gabungan polisi dan TNI berjaga-jaga di sekitar Bandara Bilorai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pascagangguan KKB di wilayah itu, pekan lalu. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Pendekatan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) terus dilakukan Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni.

Diketahui, beberapa waktu ini konflik bersenjata KKB dengan TNI-Polri terjadi di wilayah Intan Jaya. 

Natalis Tabuni mengaku telah berkomunikasi dengan KKB sejak lama.

Namun butuh kesabaran ekstra sampai benar-benar komunikasi yang dibangun membuahkan hasil.

Baca juga: KSAD Jenderal Dudung: KKB Harus Dirangkul, Bukan Diajak Berperang

Baca juga: Prajurit TNI yang Gugur Ditembak KKB di Yahukimo Papua Anggota Kodam Iskandar Muda Aceh

"Tentu saja komunikasi sudah kami lakukan berkali-kali, pakai pendekatan kultural, kekeluargaan, melalui gereja, tokoh masyarakat kampung, Lembaga DPRD Intan Jaya semua kami lakukan.

Hanya memang tidak bisa instan, butuh kesabaran ekstra untuk benar-benar bisa membangun kesadaran dan persepsi yang sama dengan saudara-saudara kita ini," kata Natalis dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (23/11/2021). 

Menurut dia, saat ini kelompok TPN-OPM terpecah ke dalam beberapa kelompok yang masing-masing ingin menunjukkan eksistensi diri mereka. 

Ada kelompok Sabinus Waker yang memang sudah eksis sejak dulu tetapi juga ada kelompok-kelompok baru yang baru keluar dari Paniai dan Puncak, Puncak Jaya. 

"Kalau grup Sabinus Waker itu kita sudah lama berhasil dekati dan mereka memang menepati janji untuk berhenti perang. Jadi yang baru-baru muncul ini adalah kelompok baru yang tembak sana, tembak sini hanya untuk menunjukan eksistensinya dan tidak jelas juga maunya apa.

Ini yang memang akan terus kita upayakan dialog atau pendekatan, hanya itu tadi harus ekstra sabar dan sabar," ujarnya. 

Dia berharap, agar pendekatan yang selama ini dilakukan termasuk juga oleh TNI/Polri bisa membuahkan hasil positif agar kelompok KKB/TPN-OPM bisa memahami pesan yang disampaikan untuk berhenti berperang karena faktanya saat ini menimbulkan korban jiwa di kalangan sipil, utamanya anak-anak dan perempuan. 

Baca juga: Prajurit TNI yang Gugur Ditembak KKB di Yahukimo Papua Anggota Kodam Iskandar Muda Aceh

"Jadi kami ingin saudara-saudara kita ini berhenti perang karena sudah banyak korban.

Tentu kalau ada dialog kita akan pastikan betul mereka juga aman dan dari sana kita bisa bangun komitmen Bersama," ucapnya. 

Dia mengakui, akibat konflik berkepanjangan, pembangunan di Intan Jaya tidak bisa berjalan maksimal dan efektif. 

"Setidaknya kalau kita bicara pembangunan fisik, Kesehatan, Pendidikan, dan juga ekonomi hampir pasti sangat terganggu.

Ini yang kami rasakan karena gangguan keamanan terus terjadi.

Harap saja himbauan-himbauan kami selama ini bisa didengar sehingga situasi keamanan bisa kita kendalikan dan kami bisa membangun Intan Jaya dengan aman dan damai," kata Natalis.

(*)

Berita KKB Papua Lainnya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved