Maknai Hakorda 2021, Perwakilan Mahasiswa Nilai Korupsi Jangan Dijadikan Budaya

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Memaknai Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakorda) 9 Desember, para mahasiswa menyampaikan pendapatnya terkait korupsi.

Saat ditemui Tribun-Papua.com Kamis (9/12/2021), mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) Riyo Setiyawan mengatakan korupsi bukan budaya bangsa dan jangan dijadikan budaya.

"Karena menurut saya, saat ini praktik korupsi sudah dianggap biasa dan terkesan jadi budaya, maka itu tidak boleh," jelasnya.

Baca juga: Generasi Milenial Papua Maknai Hari Anti Korupsi Internasional 2021

Dikatakan Riyo, seharusnya momentum Hakorda 2021, dapat dijadikan pengingat bagi para pejabat, ataupun semua pihak, untuk mampu menjaga diri agar tidak melakukan korupsi.

"Terlebih lagi, saya muak kalau dengan berita, misalnya ada pejabat yang korupsi dana masyarakat, kayak otsus, dan bansos," katanya.

Riyo merasa tak habis pikir, ada manusia yang tega dan merasa berkuasa untuk menguasai dan merampas hak orang lain.

"Mari kita juga yang di sekolah, masih fokus belajar, dengan idealisme yang kita punya, untuk tidak mau berbuat seperti demikian lah," lanjutnya.

Baca juga: Danrem Jebolan Kopassus: Jumlah KKB Tak Bayak, Tapi Kuasai Medan

Terkait pemberantasan kasus korupsi, ia tak terlalu mengikuti, tetapi menurutnya perlu ditindak tegas dan sanksinya harus ada efek jera.

"Mudah-mudah yang berbuat harus mendapatkan ganjaran atau hukuman yang setimpal," sambungnya.

Sekadar diketahui, dalam Hakorda 2021 kali ini mengambil tema besar yakni Satu Padu Bangun Budaya Anti Korupsi, dengan makna bersatu untuk membangun budaya tidak korupsi. (*)