Bayi Raksasa di Marauke
Bayi Raksasa 5,9 Kg Lahir di Merauke Papua, Maria: Puji Tuhan, Secara Nalar Susah
Kepada Tribun, Maria Yanakaimu menyebut saat hamil, dia hanya makan sagu dan buah pisang, ikan gastor atau ikan gabus.
"Karena terlalu sakit sejak hamil 7 bulan. Saya meminta periksa ke dokter dan operasi, tetapi suami selalu menguatkan lewat doa bahwa Tuhan mampu dari yang tidak ada menjadi ada. Saya pun percaya," lugas Maria.
Baca juga: Kelakuan Wisatawan dari Luar Negeri: Minta Karantina Gratis tetapi Penampilannya Glamor
Rekor bayi terberat di Indonesia, tercatat di Rekor MURI, 21 September 2009.
Akbar, bayi seberat 8,6 kg lahir dari rahim NurAni, Ayah Hananudin dilahirkan di RS Abdul Manon, Kisaran, Sumatera Utara, dengan operasi caesar.
Sedangkan rekor bayi terberat dunia, 10,2 kg lahir di Italia, tahun 1995 dari rahim ibu Carmelina Fedele. Kini tercatat di Guinness World Record.
Di Rumah Sakit Umum Daerah Marauke, Jl Soekarjo Wiryopranoto No.1, Kelurahan Maro, Kecamatan Merauke Kota, Kabupaten Merauke, Papua, Maria tak meyangka bisa melahirkan bayi dengan berat fantastis.
Sebagai ibu rumah tangga bersuamikan penjaga sekolah di SMP YPPGI Gerardus Adi, Maria makan seperti biasa. Apa yang ada di rumah itu yang dimakan.
Justru awal kehamilan 1-3 bulan, Maria tidak suka makan nasi.
Hanya suka makan pisang dan sagu.
Baca juga: Media Asing Sorot Witan Sulaeman Usai Cetak Gol Cantik ke Gawang Singapura
"Hamil 1-3 bulan, mulut tidak enak makan nasi. Sukanya manis-manis. Ada pisang dan sagu di rumah jadi makan itu. Kemudian hamil 4-5 bulan baru bisa makan nasi. Sayur rebus-rebus, ikan gastor dan mujair," bebernya.
Warga kompleks Jati-Jati Merauke ini menambahkan, Ribka lahir normal dengan cepat.
Setelah merasakan kontraksi 00.30 WIT dini hari dan masuk ke RSUD Merauke, bayi raksasa lahir pukul 11.00 WIT.
"Hari ini bisa lahir lebih cepat dari perkiraan," tandas Maria. (*)